Saham Starbucks dan McDonalds Anjlok: Imbas Pemboikotan Produk AS-Israel

Saham Starbucks dan McDonalds Anjlok: Imbas Pemboikotan Produk AS-Israel

Presiden Joe Biden (kanan) berikan dukungan kepada Perdana Menteri Benjamin Netanyahu (kiri) saat melakukan pertemuan di Israel. -The Times-

Kebijakan ini diambil untuk menghindari ribuan orang di Israel kehilangan pekerjaan akibat boikot internasional terhadap negaranya.


Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu saat mengadakan konferensi pers dengan para media pada Senin, 30 Oktober 2023, malam waktu setempat. -Twitter -

Kendati begitu, ia sesumbar pemboikotan itu tidak akan merugikan negaranya secara signifikan.

Bahkan, The Jerusalem Post menulis bahwa Israel gerakan boikot hanya akan menambah penderitaan rakyat Palestina.

"Mereka mengklaim bahwa sekitar 40 persen ekspor Israel adalah barang intermediet atau produk tersembunyi yang digunakan dalam produksi barang di negara lain, seperti semikonduktor. Sementara itu, sekitar 50 persen ekspor Israel adalah barang diferensiasi yang tidak dapat digantikan, seperti chip komputer khusus," tulis The Jerusalem Post.

Meskipun demikian, data dari Bank Dunia menunjukkan bahwa ekspor barang-barang intermediet mengalami penurunan tajam pada 2014 hingga 2016. Israel merugi sebesar USD 6 miliar atau setara  Rp95,67 triliun.

Kendati begitu, Israel tetap mendapatkan bantuan keuangan dan militer dari Amerika Serikat. Karena itulah, kekuatan mereka dalam menghadapi potensi perang dunia III masih besar.

Sikap Kemenperin Indonesia

Munculnya seruan boikot terhadap produk-produk yang diduga terafiliasi dengan Israel, yang dipicu oleh agresi Israel ke Gaza Palestina, telah menciptakan gejolak di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.

Kementerian Perindustrian Indonesia menyatakan bahwa mereka memahami seruan tersebut, namun, dalam sebuah pernyataan resmi, PLT Sekretaris Jenderal Kemenperin Putu Juli Ardika bersikap netral.

Artinya, mereka tidak mendukung ataupun menolak gerakan boikot produk Israel.

Putu Juli Ardika menjelaskan bahwa Kementerian Perindustrian ingin memposisikan diri sebagai pelaku pembina industri nasional.

Meskipun demikian, ia menekankan bahwa fokus kementerian adalah melindungi industri dalam negeri.

BACA JUGA:Kejahatan Genosida! Seruan Gustavo Petro Terkait Serangan Udara Israel ke Kamp Jabalia Gaza

BACA JUGA:Viral Demo Dukung Palestina Pakai Emot Gambar Semangka, Apa Artinya?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: