Saham Starbucks dan McDonalds Anjlok: Imbas Pemboikotan Produk AS-Israel

Saham Starbucks dan McDonalds Anjlok: Imbas Pemboikotan Produk AS-Israel

Presiden Joe Biden (kanan) berikan dukungan kepada Perdana Menteri Benjamin Netanyahu (kiri) saat melakukan pertemuan di Israel. -The Times-

Upaya ini akan terus digencarkan melalui pengetatan arus masuk barang impor dan merombak sejumlah aturan terkait tata niaga impor di dalam negeri.

"Peningkatan penggunaan produk-produk dalam negeri yang kualitasnya tidak kalah baik merupakan salah satu tujuan kami. Kami berharap dengan pengetatan produk impor, masyarakat akan lebih cenderung menggunakan produk-produk dalam negeri," ujar Putu Juli Ardika.

Meskipun Kementerian Perindustrian tidak secara resmi mendukung gerakan boikot, namun, mereka berupaya untuk menciptakan kondisi yang mendukung penggunaan produk-produk dalam negeri.

Pihaknya juga akan terus menggencarkan kampanye untuk meningkatkan kualitas produk-produk lokal agar dapat bersaing dengan produk impor.

BACA JUGA:Kisah Musuh Baru Israel: Pasukan Houthi Jatuhkan Pemerintah Yaman 2014

BACA JUGA:Menakar Kekuatan Pasukan Houthi Yaman, Perang Saudara Melawan Arab, Kini Bela Palestina

Sementara itu, seruan boikot produk-produk Israel dan merek dari negara lain yang diduga mendanai Israel juga mendapat perhatian dari masyarakat Indonesia.

Di jagat maya, warganet Indonesia turut meramaikan gerakan ini dengan menyebarkan informasi terkait produk-produk yang harus dihindari.

 

Kementerian Perindustrian menegaskan bahwa langkah-langkah yang diambil adalah dalam rangka melindungi kepentingan nasional dan memajukan industri dalam negeri.

Upaya peningkatan kualitas produk lokal diharapkan tidak hanya menguntungkan para pelaku industri, tetapi juga memberikan pilihan yang lebih baik bagi konsumen Indonesia. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: