Sebulan Perang Israel-Hamas: 10 Ribu Nyawa Warga Gaza Melayang, 1.400 di Pihak Israel
Seorang warga Palestina menangisi kepergian salah satu anggota keluarganya yang tewas akibat serangan Israel ke Khan Yunis di Gaza. Foto diambil 17 Oktober 2023-Mahmud Hams/AFP-
HARIAN DISWAY - Pertempuran antara Israel dan kelompok militan Hamas telah berlangsung tepat satu bulan alias 30 hari pada Senin, 6 Oktober 2023.
Dalam kurun waktu tersebut, 1.400 warga Israel yang sebagian besar adalah warga sipil tewas di tangan milisi Hamas dengan 240 orang lebih sandera yang hingga kini belum jelas nasibnya.
Kondisi lebih pilu diderita oleh warga Jalur Gaza. Dalam 30 hari pertempuran, 10.000 lebih nyawa telah melayang.
Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza mengumumkan bahwa jumlah korban tewas akibat serangan Israel telah melebihi 10.000 orang pada Senin, 6 Oktober 2023.
BACA JUGA:Simpati Dunia Terhadap Palestina Terus Bergelora, Pakar Siber Sebut TikTok Penyebabnya
Jubir Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, Ashraf al-Qidreh, mengungkapkan bahwa secara rinci, total 10.022 orang telah tewas akibat serangan udara dari pesawat-pesawat pembom Israel Defense Forces (IDF)
Selain itu, ia menambahkan setidaknya 292 orang terbunuh dalam satu malam pasca serangan mematikan angkatan udara IDF pada kurun waktu Minggu hingga Senin.
Militer Israel mengebom kampus Al Azhar di Gaza, Palestina.-tangkapan layar-
“Pasukan Israel telah melakukan pembantaian menerus selama beberapa beberapa jam terakhir,” kata Ashraf sebagaimana dilansir AFP.
Dari 10 ribu orang yang terbunuh akibat pemboman Israel, mayoritas adalah warga sipil dengan 4.000 diantaranya adalah anak-anak.
Dalam beberapa serangan satu malam saja, militer Israel bisa mencatatkan ratusan korban nyawa. Sekolah, tempat ibadah, kamp pengungsian bahkan tidak luput dari serangan IDF.
Militer Israel menuduh gedung sekolah dan rumah-rumah sakit tersebut menyembunyikan infrastruktur militer Hamas. Seperti persembunyian milisi, penyimpanan amunisi, serta situs peluncuran roket.
Israel sendiri menolak mentah-mentah desakan PBB dan komunitas internasional untuk memberlakukan gencatan senjata. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan, gencatan senjata berarti kalah dari Hamas.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: