Rahmat Supriyanto Raih Sukses bersama Herbalife, Resign sebagai ASN
Rahmat Supriyanto berani memutuskan mundur dari ASN dan menekuni bisnis Herbalife. -Dokumentasi Pribadi-
Kesuksesan dapat ditempuh dengan cara yang beragam. Tapi yang pasti butuh keberanian dan konsistensi. Seperti Rahmat Supriyanto yang berhasil dengan Herbalife-nya. Ia bahkan berani keluar dari zona nyaman dari pekerjaan sebelumnya: ASN. Kepada Harian Disway, Rahmat membagikan success story-nya.
---
Sudah 12,5 tahun Rahmat menggeluti bisnis Herbalife. Ia merasakan asam-garamnya perjuangan dalam meraih kesuksesan. Ikut pelatihan, bagi-bagi brosur, door-to-door menghampiri calon klien, dan sebagainya.
Penolakan adalah hal biasa. Tapi kerja keras dan konsistensi yang membuatnya tetap gigih. Dua kata itu: kerja keras dan konsistensi. Itulah yang menjadi kunci suksesnya.
Kerja keras saja tanpa dibarengi dengan konsistensi, maka hasilnya tak maksimal. Dua-duanya adalah hal yang berjalan beriringan. "Ketika kita memutuskan untuk melakukan suatu hal, maka lakukan. Konsisten, jangan berhenti dan jangan menyerah," kata pria yang berdomisili di Ngawi, Jawa Timur itu.
BACA JUGA:Amartha Ikut Semarakkan Piala Dunia U-17: Beri Akses Pendanaan Mudah untuk Perempuan Penggerak UMKM
BACA JUGA:Pebisnis dan Pengusaha yang Ingin Tingkatkan Bisnis atau Usaha Anda, Pakailah 5 Tool AI Ini!
Ia mulai mengenal Herbalife sejak 2011. Saat itu istrinya, Rostina Trismayanti ingin menurunkan berat badan. Dari rekomendasi beberapa orang, dia membeli produk nutrisi dari Herbalife. Ternyata berhasil. Dalam 2 minggu, berat badannya turun 2 kilogram.
"Keluhan-keluhan masuk angin sudah tidak ada lagi. Tidak pernah minta kerokan lagi," ungkapnya lantas tertawa. "Dari situ saya mengetahui bahwa produk Herbalife itu bagus," tambahnya.
Ia pun mencoba menggali lebih dalam tentang produk itu. Termasuk mencobanya. Berhasil. Berat badannya bahkan turun hingga 12 kilogram. "Sudah tidak buncit lagi," kata lulusan SMAN 2 Ngawi itu.
Komunitas sehat yang dibentuk Rahmat Supriyanto berfoto di tangga Pasar Besar Ngawi setelah berolahraga.-Dokumentasi Pribadi-
Melalui berbagai informasi, Rahmat ikut program pelatihan Herbalife di Solo. Ketika itu ia merasakan harus berangkat pukul 2 pagi dari tempat tinggalnya di Ponorogo menuju Solo. Sebab, waktu pelatihan dimulai pukul 8 pagi. Telat barang semenit-dua menit pun, pintu sudah ditutup.
Dari pelatihan itu, juga pelatihan-pelatihan selanjutnya, Rahmat mendapat pengetahuan tentang teknik marketing, pengolahan produk, pendistribusian, hingga membuat Nutrision Club untuk membantu orang-orang agar hidup sehat.
Saat itu ia masih bekerja sebagai ASN di Ponorogo. Sasaran pasarnya, pada awalnya tentu rekan-rekan sekantor. Kemudian meluas karena banyak orang merasakan manfaatnya. Ia pun membuka Nutrision Club (NC) di Ponorogo. Banyak rekan kerja dan customer yang bergabung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: