Waspada Pakai Add Yours Instagram! Data Pribadi Bisa Dicuri, Ini Contoh Kasusnya
Fitur Add Yours Instagram yang menciptakan peluang besar terhadap penipuan dan pencurian identitas pribadi seseorang. -@chryonfc-X (Twitter)
HARIAN DISWAY - Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, kesempatan untuk berinteraksi dengan orang terdekat atau bahkan orang lain semakin mudah. Melalui penggunaan media sosial, seseorang dapat berinteraksi secara online dengan mudah, di mana pun dan kapan pun. Instagram, sebagai salah satu platform media sosial, telah menjadi tempat populer bagi banyak orang.
Salah satu fitur Instagram yang tengah tren di kalangan netizen adalah fitur "Add Yours". Fitur ini memungkinkan pengguna untuk berbagi pertanyaan yang dapat dijawab oleh orang lain, meskipun tanpa saling mengenal.
Meskipun fitur ini tampaknya menjadi bagian dari tren yang menyenangkan, sebenarnya membuka peluang untuk tindakan kejahatan yang dapat merugikan pengguna dan orang lain.
Dengan menggunakan teknik rekayasa sosial, seseorang dapat secara sukarela membagikan informasi pribadi tanpa menyadarinya, yang dapat merugikan dirinya sendiri.
Beberapa orang mungkin mengikuti tren ini sebagai hiburan semata, tanpa menyadari bahwa data pribadi yang dibagikan dapat digunakan untuk membuat profil tentang diri mereka.
BACA JUGA:Waspada Penipuan Lewat Akun Instagram Jual Beli Iphone, Ini Ciri-cirinya
BACA JUGA:Akun Instagram KBS Unggah Foto Anies-Muhaimin, Manajemen: Diretas!
Apa itu Profiling?
Profiling adalah tindakan mengumpulkan atau mengorganisir informasi dengan tujuan tertentu tentang seseorang atau kelompok berdasarkan ciri-ciri, karakteristik, atau data pribadi. Namun, perlu diingat bahwa profiling juga dapat disalahgunakan.
Praktik ini dapat dilakukan dengan menggabungkan informasi pribadi yang mungkin dibagikan tanpa sengaja melalui media sosial, terutama dengan mengikuti tren atau tantangan tertentu.
Dampak Negatif Profiling
Proses profiling dapat memiliki dampak merugikan, seperti potensi penyalahgunaan untuk melakukan penipuan terhadap orang-orang di sekitar atau keluarga.
Dengan memanfaatkan data hasil profiling, pelaku kejahatan dapat menyamar sebagai individu tersebut atau mengklaim memiliki hubungan yang dekat dengannya. Sebagai contoh, penipuan dapat diarahkan kepada teman-teman di sekitar Anda dengan berpura-pura menjadi diri Anda sendiri.
Sebaliknya, Anda juga bisa menjadi korban dari praktik profiling ini, di mana pelaku kejahatan mungkin berusaha menyamar sebagai orang yang Anda kenal untuk melakukan penipuan.
Kasus penipuan melalui tren media sosial melalui fitur Add Yours di Instagram pada November 2021 menjadi contoh nyata dampak negatif dari penggunaan fitur ini.
BACA JUGA:Gara-gara Unggah Status di Instagram, Jamie Foxx Dituding Anti-Semitisme
BACA JUGA:Lil Tay Masih Hidup, Mengaku Akun Instagramnya Diretas
Bagaimana Cara Menyikapinya?
Penggunaan media sosial perlu dihadapi dengan bijak. Meskipun tidak masalah membagikan sesuatu melalui media sosial, perlu diwaspadai apakah informasi tersebut bersifat privasi atau tidak.
Penipuan dapat terjadi tidak hanya melalui fitur Add Yours, tetapi juga melalui cerita di Instagram atau WhatsApp, unggahan konten di Twitter, dan semua konten di platform media sosial lainnya. Oleh karena itu, bijaklah dan hati-hati dalam menggunakan media sosial, terutama dalam mengikuti tren yang dapat menyebabkan data pribadi tersebar luas ke publik.
Penipuan ini membuat temannya harus mentransfer kepada penipu dengan modus memanggil nama panggilan yang hanya dikenal orang terdekatnya.
“Pagi td temen sy tlp, nangis-nangis abis ditipu katanya. Biasalah, penipu yang tlp minta transfer gtu. Yg bikin temen sy percaya, si penipu manggil dia “pim”. “Pim” adlh panggilan kecil tmn sy, yang hanya org deket yg tau. Terus dia inget dia abis ikutan ini: (mengikuti tren Add Yours berupa variasi panggilan nama kamu),” tulis Dita Moechtar dilansir dari akun X (Twitter) @chryonfc pada 23 November 2021.
Cerita seseorang yang mendapatkan penipuan setelah mengikuti tren media sosial melalui fitur Add Yours di Instagram pada 23 November 2021. -@chryonfc-X (Twitter)
Bagaimana Cara Menyikapinya?
Penggunaan media sosial harus disikapi dengan bijak. Tidak masalah jika seseorang ingin membagikan sesuatu melalui media sosial. Namun harus diwaspadai apakah sesuatu itu bersifat privasi atau tidak.
BACA JUGA:Minimnya Perlindungan Data Pribadi di Indonesia
BACA JUGA:Kominfo Bentuk Satgas Anti Hoaks Pemilu, Ini Tugas Utamanya
Penipuan tidak hanya melalui tren-tren pada fitur Add Yours, tetapi juga dapat melalui story Instagram atau WA, unggahan konten di X (Twitter), dan semua konten di media sosial lainnya.
Dengan demikian, Anda harus berhati-hati dan bijak dalam menggunakan media sosial terutama tren-tren yang memungkinkan data Anda tersebar luas ke publik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber