Perjalanan Ziarah ke Tempat Suci Nabi Kongzi di Tiongkok (4): Blessing Kalung Dua Kali

Perjalanan Ziarah ke Tempat Suci Nabi Kongzi di Tiongkok (4): Blessing Kalung Dua Kali

Berpose di pintu masuk menuju gua kelahiran Nabi Kongzi, di Qufu, Tiongkok. -Liem-

PERJALANAN di Tiongkok sampailah pada Qufu Sacred Land. Tanah suci Qufu sebagai tempat kelahiran Nabi Kongzi, nabi besar umat Konghucu. Menyusuri tanah berbukit dan melihat gua tempat lahir Sang Nabi. Pengalaman yang menguatkan iman kami, Arek Boen Bio.

Seperti saudara-saudara Muslim yang berhaji ke Mekkah, umat Kristen ke Jerusalem, kami, umat Konghucu berziarah ke Qufu, lokasi kelahiran Nabi Kongzi. Ini adalah cita-cita saya dan Arek Boen Bio. Saat ini bisa terwujud dan kami melihat langsung tanah suci tersebut.

Tapi sebelumnya, kami berwisata ke Gunung Taisan. Gunung tertinggi yang ada di Provinsi Shandong, Tiongkok. Tebing-tebing batu padas, beberapa tanaman hijau tumbuh menyelimuti tubuh gunung itu.

BACA JUGA: Perjalanan Ziarah ke Tempat Suci Nabi Kong Zi di Tiongkok (3): Taichi di Tembok Besar

Kami melihat keindahan Gunung Taisan dari ketinggian. Menaiki kereta gantung. Gunung Taisan disebut sebagai gunung suci, karena kerap digunakan sebagai tempat persembahyangan raja-raja di Tiongkok.
Arek Boen Bio berpose di Gunung Taisan, gunung tertinggi di Provinsi Shandong, Tiongkok. -Liem-

Setidaknya ada tujuh raja yang melakukan persembahyangan di Gunung Taisan. Seorang di antaranya adalah raja perempuan, Wu Zhi Tian. Dia lebih perkasa daripada enam raja lelaki lainnya. Sebab, jika yang lain ditandu, Wu Zhi Tian memilih jalan kaki.

Raja Qin Shi Huangdi, kaisar pertama Tiongkok, mengunjungi puncak gunung tersebut sebanyak lima kali. Kaisar tersebut memang dikenal religius dan seorang pribadi yang taat pada Thian (Tuhan).

Menuju puncak, di kiri-kanan jalan terdapat masing-masing enam pilar berukir naga. Kami terus menyusuri tangga. Layaknya perjalanan tujuh raja menuju tempat tertinggi Taisan. Setelah sampai dan berfoto bersama, kami beranjak ke perkampungan di dekat situ. Kampung masa kecil Nabi Kongzi.

Dalam kampung itu terdapat Kelenteng Konghucu atau Kong Miao. Saya masuk ke dalam. Beberapa patung dan piranti peribadatan ada di situ, seperti halnya Kong Miao-Kong Miao lainnya. Lalu tiba-tiba saya mendapat wisik atau pesan dari ruh suci. 

"Kong Miao ini adalah tempat yang tepat untuk menyucikan kalungmu," begitu pesan yang saya terima. Saya pun mengeluarkan kalung pemberian Haruka Shirakawa, anak bungsu saya. Manik-maniknya batu mulia. 

Saya hening sejenak di Kong Miao tersebut. Kemudian mulai melakukan proses penyucian atau blessing. Memberi energi positif agar kalung tersebut bertuah. Dapat menyalurkan energi positif pula bagi pemakainya.

Pesan spiritual itu telah saya tunaikan. Sebenarnya, harapan saya kalung itu akan saya sucikan di gua kelahiran Nabi Kongzi dan di makam beliau. Tapi karena Yang Kuasa menghendaki Kong Miao itu sebagai sarana blessing, maka tak boleh ditolak.

Usai berjalan-jalan menyusuri Gunung Taisan dan perkampungan Nabi Kongzi, kami kembali ke penginapan. Beristirahat, dan esoknya, kami menuju ke gua tempat kelahiran nabi. Letaknya di Nishan, masih berada di Kota Qufu, Provinsi Shandong. 

Shandong dikenal dengan berbagai destinasi wisatanya. Seperti Zhou Cheng, kota pertama yang konon dikenal sebagai penghasil sutera berkualitas, dan lain-lain. Sedangkan letak gua kelahiran Nabi Kongzi di Qufu, ada di daerah tinggi. Kawasan perbukitan yang asri dan hening. Siapa saja pasti nyaman jika bermeditasi atau berdoa di situ.
Bersembahyang di depan gua kelahiran Nabi Kongzi. Tempat suci bagi umat Konghucu. -Liem-

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: