Perjalanan Ziarah ke Tempat Suci Nabi Kongzi di Tiongkok (4): Blessing Kalung Dua Kali

Perjalanan Ziarah ke Tempat Suci Nabi Kongzi di Tiongkok (4): Blessing Kalung Dua Kali

Berpose di pintu masuk menuju gua kelahiran Nabi Kongzi, di Qufu, Tiongkok. -Liem-

Di Nishan, terdapat lokasi bersembahyang Yan Zhen Zai, ibunda nabi, bersama Kong Shu Liang He, ayahnya. Letaknya berada di depan danau Li serta kawasan perbukitan. Di situlah keduanya memohon kepada Thian, agar dikaruniai putra suci berwatak mulia, jujur dan penuh cinta kasih.

BACA JUGA: Perjalanan Ziarah ke Tempat Suci Nabi Kong Zi di Tiongkok (1): Sumpah yang Dikabulkan Thian

Setelah berjalan cukup lama, sampailah kami di kompleks gua kelahiran Nabi Kongzi. Gerbang Tian Jie atau Jalan Tuhan menyambut kami. Berukir khas Tiongkok dengan aksara Mandarin. Gua suci nabi berada di deretan tebing. Di dalam gua itu terdapat bidang datar dari batu pula. Di situlah nabi dilahirkan.

Masa kecil nabi memang penuh kerja keras. Beliau bukan berasal dari kalangan keluarga yang kaya. Namun, semangat belajarnya sangat kuat. Juga keramahan dan kebijaksanaannya mampu menjadi inspirasi bagi banyak orang.

Energi suci melingkupi gua tersebut. Saya dapat merasakannya. Sangat kuat. Di gua itu pula saat kelahiran Nabi Kongzi, dua naga berjaga. Lima malaikat menyambut dengan sukacita. Sungai Kuning yang biasanya berarus deras, tiba-tiba menjadi tenang. Bintang utara di langit bersinar terang.
Salah satu petunjuk lokasi di kawasan tempat kelahiran Nabi Kongzi. -Liem-

"Mari berdoa," ajak Xue Shi Endang Titis Bodro Triwarsi, rohaniwan Konghucu dari Blitar. Kami pun berdoa di depan gua tersebut. Khusyuk, menghayati sejarah nabi dan memperkuat iman kami. Sasmita pun datang kembali. Bahwa kalung pemberian Haruka sudah bisa disucikan di gua tersebut.

Saya melakukan proses penyucian untuk kedua kalinya. Terasa sangat istimewa karena di-blessing langsung di gua suci. Tempat seorang putra yang mewedarkan ajaran-ajaran Thian, seorang yang bukan berasal dari kaum bangsawan. Maka ia disebut sebagai raja tanpa mahkota.

Tinggal di-blessing di tempat ketiga. Yakni makam Nabi. (Guruh Dimas Nugraha)

Oleh: Wen Shi Liem Tiong Yang, Rohaniwan Konghucu

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: