Gencatan Senjata Israel - Hamas Tertunda Sampai Jumat, Negosiasi Pembebasan Sandera Belum Mencapai Titik Temu
Israel akhirnya setuju untuk melakukan gencatan senjata selama empat hari di Gaza dan sebagai gantinya Hamas akan membebaskan 50 tawanan perang pada 22 November 2023-IsraeliPM-
HARIAN DISWAY - Meskipun sudah diumumkan pada hari Rabu, 22 November lalu, gencatan senjata antara militer Israel dan Hamas belum akan terlaksana setidaknya hingga Jumat, 24 November besok.
Sampai saat ini Hamas masih belum mengirimkan data para tawanan yang akan dibebaskan kepada Israel pada Kamis, 23 November 2023.
Menteri Energi Israel Israel Katz tidak memberikan penjelasan lengkap mengenai penundaan gencatan senjata ini.
Qatar sebagai mediator sebelumnya sudah mengumumkan bahwa waktu mulai gencatan senjata akan diumumkan pada hari Kamis, 22 November 2023.
Sementara, Israel hanya mengaku jika pengaturan penuh sedang dilakukan agar keselamatan para sandera terjamin.
"Saya yakin ini hanya masalah perincian skema pembebasan para sandera, karena kami sangat memprioritaskan hal itu," ujar Katz.
Ia menegaskan Israel tidak pernah mengatakan bahwa akan ada pembebasan hari ini (Kamis,Red) "Kami menegaskan bahwa tidak ada rencana pembebasan apapun sebelum hari Jumat," ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Juru bicara Gedung Putih Adrienne Watson mengungkapkan rencana akhir untuk pembebasan para tawanan Israel yang disandera Hamas sebenarnya sedang diupayakan.
Namun, ia tetap merasa khawatir karena pertempuran antara tentara Israel dan pasukan Hamas masih belum berhenti.
Netanyahu angkat bicara setelah setuju lakukan gencatan senjata dengan Hamas di The Kirya, Tel Aviv, Rabu 22 November 2023. -X (Twitter) @IsraeliPM-
“Itu sudah berjalan sesuai rencana. Kami berharap mudah-mudahan proses pembebasan para sandera bisa dimulai pada Hari Jumat besok pagi,” ujarnya.
BACA JUGA:Terpaksa Setujui Gencatan Senjata dengan Hamas, Netanyahu Ngeyel Tetap Lanjutkan Perang
Ketidakpastian itu rupanya juga membuat keluarga tawanan Israel semakin khawatir dengan tindakan pemerintah.
Karena mereka tidak tahu pasti bagaimana nasib keluarga mereka yang dibawa pejuang Hamas selama perang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: