Akhir Rumah Tangga Harmonis

Akhir Rumah Tangga Harmonis

Ilustrasi kasus pembunuhan di Blitar. Akhir rumah tangga harmonis.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

Pastinya, Subagyo kaget. Juga sedih. Di tengah jalan (menuju suatu tempat), Subagyo berusaha mencegah rencana Suprio itu. Ia sarankan mereka damai. Kembali rukun. Usaha Subagyo gagal. Suprio terlalu marah.

Subagyo: ”Akhirnya, saya menyaksikan penyerahan Fitri kepada pria selingkuhan itu. Mereka berdua (Fitri dan pria) memang mau. Saya diminta Suprio jadi saksi. Waktu itu 2021, masih pandemi. Ya sudah… Sejak itu Fitri tidak pulang lagi. Ikut pria itu.”

Mengapa Fitri tidak dikembalikan ke orang tua, sebagaimana adat?

Subagyo: ”Saya tidak tahu. Itu keputusan Suprio. Mungkin karena Konawe (tempat tinggal ortu Fitri) jauh. Dan, ia sudah terlalu emosi. Lalu, pilih gampangnya.”

Sejak itu, Suprio kerepotan mengurus dua anak lelaki tersebut. Dua anak itu sangat rewel sejak ditinggal ibunda. Maka, Subagyo dan istri bantu mengasuh. Toh, mereka tinggal bersebelahan. 

Suprio tidak melanjutkan usaha warung kopi lagi. Mungkin, di warung itulah ada memori pahit. Kegiatan Suprio tidak jelas. Tapi, ia selalu keluar rumah, berusaha cari kerjaan.

Fitri ternyata masih kembali. Kadang-kadang. Sembunyi-sembunyi. Kalau Suprio tidak di rumah. Fitri menemui dua anak yang diasuh keluarga Subagyo. Betapa pun, dia adalah ibu mereka.

Subagyo: ”Istri saya cerita ke saya, Fitri kadang nemui anak-anak. Ya, dibolehkan. Wong itu anak dia. Tapi, saya enggak tahu karena kerja bangunan, seringnya di luar kota.”

Pecahnya keluarga Suprio itu juga diketahui para tetangga. Tetangga selalu bertanya ke Suprio keberadaan Fitri. Dijawab Suprio: ”Dia sudah kabur sama selingkuhan.”

Tetangga juga tahu, kadang Fitri menemui anaknyi dengan sembunyi-sembunyi. Fitri mengintip dulu dari kejauhan. Ketika Suprio meninggalkan rumah, Fitri langsung menuju rumah Subagyo, menemui dua anak itu.

Ketua RT setempat, Sunaryo, kepada wartawan: ”Saya lihat Fitri datang sembunyi-sembunyi menemui dua bocah tersebut. Tapi, itu sekitar dua tahun lalu. Setelah itu, dia tak pernah kelihatan lagi.”

Cerita Sunaryo itu klop dengan pengakuan tersangka Suprio ke penyidik. Ia membunuh istri pada 2021. ”Begitu pengakuan tersangka,” ujar Kapolres Blitar Kota AKBP Danang Setiyo ke pers.

Polisi belum bicara banyak. Mereka masih proses menyidik perkara itu.

Awal September 2023 Suprio menjual rumah warisan itu kepada kakaknya, Domiratul Qusnah. ”Harga Rp 105 juta,” ujar Subagyo.

Sugeng Riyadi, suami Domiratul Qusnah, atau kakak ipar Suprio, merenovasi rumah itu mulai dua pekan lalu. Pekerjaan dilakukan tukang, diawasi Sugeng. Saat itulah di kamar belakang ditemukan kerangka yang dicor di lantai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: