Pilu di Pemakaman 4 Anak yang Dibunuh Ayah
Ilustrasi Devnisa Putri. Dia merasa pilu di pemakaman 4 anak yang dibunuh ayahnya alias Panca Darmansyah. Panca adalah suami Devnisa.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
Kejadian tersebut disaksikan tiga kakak bungsu. Mereka cuma melihat, tidak mengerti itu pembunuhan.
BACA JUGA: Pembunuhan Sadis di Gresik
Berlanjut, proses yang sama dilakukan Panca ke A. Mati. Lalu, ke kakaknya yang sudah bisa berontak. Belingsatan. Tapi, apalah daya, anak perempuan usia 5 tahun. Terakhir, si sulung berontak lebih keras lagi. Sia-sia. Kamar toh terkunci. Mati di lantai.
Lantas, pelaku mengangkat tubuh satu-satu, dibaringkan ke ranjang. Berjajar kayak ikan pindang. Berurutan. Si bungsu paling pojok, menempel dinding. Seterusnya sesuai urutan kelahiran.
Dilanjut, Panca memunguti mainan anak-anak yang berserakan. Untuk ditata, diletakkan di dekat jenazah masing-masing. Mungkin, itu mainan anak masing-masing. Setelah tertata rapi, rekaman selesai.
BACA JUGA: Sudah Janda, Masih Dibunuh
Bintoro: ”Pengakuan tersangka, setiap anak dibekap 15 menit. Berarti semuanya sejam, mulai pukul 13.00. Sedangkan, sehari sebelumnya (Sabtu pagi, 2 Desember 2023), tersangka KDRT berat terhadap istrinya sampai dirawat di RS (RSUD Pasar Minggu) juga direkam video.”
Kejiwaan tersangka kini diobservasi di RS Polri Sukanto, Kramat Jati.
Kepala RS Polri Kramat Jati Brigjen Hariyanto kepada wartawan Minggu, 10 Desember 2023, mengatakan, ”P (Panca) menjalani observasi kejiwaan 14 hari. Nanti hasilnya diserahkan ke penyidik.”
BACA JUGA: Pembunuhan yang Sudah Lama, Korban pun Sudah Jadi Kerangka
Observasi kejiwaan bagi tersangka tindak pidana berdasar aturan Polri, tim observer diberi waktu 14 hari untuk menentukan status kejiwaan tersangka. Hasil observasi diserahkan ke penyidik. Barulah penyidik menentukan kelanjutan perkara.
Dari penjelasan Bintoro di atas, tampak ada indikasi kelainan jiwa pada tersangka. Tapi, ia tidak gila, dalam arti, lari di jalanan sambil telanjang. Ia rasional. Ia mengaku ke polisi melakukan KDRT karena menduga istrinya selingkuh. Ia membunuh empat anaknya karena mereka dilahirkan dari istri selingkuh. Ada hubungan kausalitas. Dan, ini penting. Sebab, orang gila membunuh, bebas penjara. Cuma dirawat di RSJ.
Kendati, jelas bahwa Panca punya kelainan jiwa, dan sangat sadis. Imbasnya, Polri dikritik beberapa pihak lantaran terlalu lamban menangani KDRT Devnisa. Padahal, KDRT sudah dialporkan ke Polres Jakarta Selatan, Sabtu pagi, 2 Desember 2023. Sedangkan pembunuhan empat bocah itu Minggu, 3 Desember 2023, pukul 13.00 WIB.
BACA JUGA: Pembunuh Eks Dirut RSUD Padangsidimpuan Ini Gesit Sekali
Pengamat kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Bambang Rukminto ditayangkan TV CNN Indonesia, Sabtu, mengatakan:
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: