Eksplorasi Kreatif Ariel Ramadhan dalam Pameran Tunggal ke-5 Menyajikan Metamorfosis

Eksplorasi Kreatif Ariel Ramadhan dalam Pameran Tunggal ke-5 Menyajikan Metamorfosis

Foto bersama di ruang pameran lukisan Ariel Ramadhan yang bertajuk 'Metamorfosis', menunjukkan proses perubahan karya seninya selama menjadi seorang seniman. -Arik S. Wartono-

HARIAN DISWAY - Seniman muda berbakat, Ariel Ramadhan, tengah mengukir prestasi dalam dunia seni rupa dengan menggelar pameran tunggal kelima berjudul Metamorfosis.

Pameran ini sekaligus menjadi peluncuran ARTS.ID (Ariel Ramadhan Art Space Indonesia) dan merupakan bagian dari Biennale Jatim X (10).

Sebuah kutipan dari puisi Hai, Ma yang ditulis oleh WS Rendra (Jakarta, Juli 1992) menggambarkan dengan indah pandangan filosofis tentang kehidupan.

Puisi ini menyampaikan gagasan bahwa kemarin dan esok seakan menyatu menjadi hari ini, bencana dan keberuntungan dianggap serupa, dan langit di luar serta langit di dalam tubuh bersatunya dalam jiwa. 

BACA JUGA: Pameran Lukisan oleh Komunitas Art Continuous: Sebuah Implementasi Lain Pahlawan

Melalui kata-kata yang mendalam ini, Rendra menciptakan gambaran mengenai keseluruhan kehidupan, merangkum masa lalu, masa kini, dan masa depan.

Pemahaman filosofis ini dapat diterapkan dalam melihat perjalanan seniman dalam menciptakan karya seni. Begitu juga dalam karya lukisan Ariel.
Beberapa karya Ariel Ramadhan yang ada di pameran lukisan tunggal ke-5, bertema 'Metamorfosis'. -Arik S. Wartono-

Dalam pameran yang digelar bertepatan dengan hari ulang tahun sang seniman muda yakni mulai 13 Desember 2023, Ariel mencoba melihat kembali perjalanan karyanya sejak masa kanak-kanak hingga dewasa awal.

Metamorfosis menjadi ajang re-evaluasi untuk masa depan keseniannya. Sejak debut pameran tunggal pertamanya bertema Pinisi And The Other Ships pada Januari 2020, Ariel telah menunjukkan tekadnya untuk menjadikan dunia seni sebagai jalan hidupnya.

Dalam waktu tiga tahun terakhir, Ariel berhasil menggelar lima kali pameran tunggal dan lebih dari dua puluh lima kali pameran bersama, baik di dalam maupun di luar negeri.

Pameran ini menampilkan total 24 karya, sesuai dengan usia Ariel yang kini berusia 24 tahun dengan beragam ukuran dan teknik. Mulai dari lukisan berbagai ukuran hingga seni instalasi kotak dan surat suara yang menyindir Pilpres-Pileg-Pilkada 2024.

BACA JUGA: Catatan dari “Lautan Kreasi”, Pameran Tunggal Ariel Ramadhan: Empat Kaki yang Kokoh

Ariel dalam pameran ini, menunjukkan kesadaran untuk terus mengevaluasi setiap proses kreatifnya. Meskipun masih terlalu dini untuk disebut sebagai pameran retrospektif, tapi ia telah menyadari arti retrospektif dalam karya seninya. 
Foto Ariel Ramadhan di depan salah satu karyanya dalam pameran tunggal 'Metamorfosis', instalasi kota suara 'Aku Pilis Siapa' bermaksud menyindir Pilpres-Pileg-Pilkada 2024. -Arik S. Wartono-

Mengamati perkembangan karya-karya Ariel sejak 2013, terlihat perubahan signifikan dari dominasi objek-objek naif menjadi eksplorasi tema yang lebih teknis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: