Memandang Senja di Tepi Bangkalan, Menikmati Suasana Romantis di Dermaga Rasa

Memandang Senja di Tepi Bangkalan, Menikmati Suasana Romantis di Dermaga Rasa

Suasana kafe Dermaga Rasa jika dilihat dari lantai dua. Kafe tersebut terletak di pesisir Bangkalan. Terlihat oke kan. -Majalyn Nadirannisa-

Mereka hanya berdua saja. Dua cewek jomblo yang sepertinya sedang survei tempat romantis. Mungkin jika kelak mendapat pasangan, mereka akan mengajaknya ke kafe itu. 

Anehnya meskipun Wafi yang merupakan mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Trunojoyo Madura dan kampusnya relatif dekat, malah ia baru pertama kali mengunjunginya.

"Iya, baru pertama kali. Bisa, nih, besok ajak teman-teman saya ke sini. Ngobrol-ngobrol sambil misalnya, garap tugas kuliah," katanya. Begitu pun Yuyi. Dia pun baru pertama mengunjungi kafe tersebut.


Wafi dan Yuyi kompak berpose di bawah interior kafe yang Instagrammable, yakni Derasa, singkatan dari Dermaga Rasa. -Majalyn Nadirannisa-

"Spot selfie-nya banyak. Pemandangan bisa milih. Bisa berfoto di depan bayang Jembatan Suramadu, atau di tepi laut dengan daratan pesisir Madura," ujar mahasiswi Sastra Inggris, Universitas Airlangga itu.

Matahari telah sepenuhnya lelap. Langit meremang, warna jingga memudar. Berganti gelap. Burung-burung camar terbang pulang. Dari Selat Madura menuju rimbun pohonan di tepi Bangkalan. 

Posisi mereka diganti beberapa kelelawar yang terbang mengitar, juga laron-laron yang mengerumuni nyala lampu remang. Suasana pun semakin syahdu. Keduanya tertarik untuk melihat wajah lautan ketika malam tiba.

BACA JUGA: Serunya Menikmati Pantai Kondang Merak di Malang Selatan, Tak Perlu Jauh-Jauh ke Bali!

Mereka pergi ke tepi, lalu menyaksikan ombak bergulung-gulung cukup deras. Cuaca sedang tak menentu, meski tak sampai hujan. Hanya rintik gerimis jarang yang menciptakan titik-titik air di bilah-bilah kayu.

Wafi masih setia dengan cireng yang tinggal sedikit. Piring itu dipegangnya sembari melihat gemuruh air laut. Sesekali terdapat ikan melompat yang wujudnya terlihat meski sekilas oleh bias lampu Suramadu.

"Ikan, beneran ikan," seru Yuyi sambil memegang lengan Wafi. "Iya, namanya juga laut. Pasti ada ikannya," jawab Wafi. 

BACA JUGA: Libur Akhir Tahun Tak Lama Lagi, Ini 7 Rekomendasi Wisata Alam di Jawa Timur yang Oke

Tapi melihat ikan melompat memang sesuatu yang terbilang jarang. Apalagi saat siang hari. Ikan-ikan lebih sering bersukaria ketika malam tiba. Sebab, mereka bebas dari ancaman camar.

Waktu semakin berjalan. Selagi belum terlalu larut, keduanya memutuskan pulang. Kafe yang bagi mereka begitu berkesan. Sebuah hidden gems di pesisir Keset. (Guruh Dimas Nugraha)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: