2024: Mendengar Nyanyian Bumi

2024: Mendengar Nyanyian Bumi

Karikatur Capres 2024 terkait isu lingkungan dan bencana alam yang terjadi di Indonesia--

Hanya rumpun geografis demikianlah yang menjanjikan kemakmuran, karena “bencana alam” itu sejatinya “lembah ilmu” agar manusia terpanggil  lebih bijaksana. Buku Mark Heyward Crazy Little Heaven (2018) menguatkan sungging senyum bahagia bangsa karena pesona kepingan surga, tetaplah di Indonesia. 

Mantapkan Visi Ekologi

Dengan terus berulangnya tragedi akibat kita tidak menyimak dengan jernih “nyanyian bumi” di berbagai titik kosmologi negeri ini membuat kain bebalnya rasa hati untuk memakmurkan negeri. 

Setiap warga negara wajib terjaga. Menjaga diri bukan karena ketakutan, melainkan berikhtiar memenuhi hak-hak rakyat agar selamat dari bencana apa pun. Termasuk dari gunung berapi di hari-hari mendatang melalui road map kebencanaan.

Dalam batas ini, keterjagaan negara adalah opsi tunggalnya. Siapa pun yang memanggul amanat negara, pastilah terdapat mandat untuk membangun wilayah berkeselamatan bagi rakyat. Gunung berapi apalagi hamparan bumi ini hendaknya dijadikan literasi bagi negara untuk mengelola “petaka” menjadi “tempat yang barokah”. 

Dari tahun 2023, kita mendengarkan nyanyian bumi sambil melangkah penuh energi di 2024. Ramah pada bumi menyelamatkan ibu pertiwi. 2024 memantapkan tekad hidup dengan visi ekologi.

(Oleh Suparto Wijoyo: Guru Besar Hukum Lingkungan Fakultas Hukum, dan Wakil Direktur Bidang Riset, Pengabdian Masyarakat, Digitalisasi dan Internasionalisasi Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: