Maruarar Sirait Tampil di Acara Konsolidasi Dukungan Prabowo: Jokowi dan Prabowo Adalah Teladan Kerukunan
Prabowo dan Maruarar Sirait di atas panggung deklarasi dukungan Sahabat Bang Ara di Majalengka, Jawa Barat-TKN Prabowo Gibran-
MAJALENGKA, HARIAN DISWAY - Politisi senior Maruarar Sirait atau akrab disapa Bang Ara tampil dalam acara deklarasi dukungan 'Sahabat Bang Ara' untuk kemenangan Prabowo-Gibran di MAJALENGKA, Jawa Barat, Minggu, 21 Januari 2023.
Dalam acara tersebut, ia mendoakan calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto, agar dapat memimpin bangsa Indonesia selama 10 tahun ke depan.
“Kita doakan Pak Prabowo menjadi Presiden Indonesia 10 tahun. Kita doakan sehat. Tolong bantu program-program pemerintah yang bisa menyejahterakan rakyat di tanah Majalengka ini,” kata Ara.
BACA JUGA:Prabowo Ingin Anak-Anak Dayak Kalimantan Bisa Sekolah di SMA Taruna Nusantara
Maruarar Sirait Pamit dari PDIP dan kembalikan KTA pada Wasekjen PDIP Utut Adianto, Senin 15 Januari 2024-Dok. Instagram maruararsirait-
Diantara sekian alasan dukungannya terhadap Prabowo, Ara menyebut salah satunya kagum dengan ketulusan hati Prabowo. Terutama pasca Pilpres 2019 dengan menerima kekalahan dan bergabung dengan tim Jokowi untuk membangun Indonesia.
Menurut mantan politisi PDIP tersebut, Prabowo dan Jokowi menjadi lambang kerukunan di Indonesia. Pasalnya, Ara melanjutkan, Prabowo dan Joko Widodo (Jokowi) adalah rival yang pada tahun 2014 dan 2019 bertarung di pilpres.
Politikus Maruarar Sirait memberi hormat pada Prabowo di atas panggung konsolidasi dukungan di Majalengka, Jawa Barat pada Minggu, 21 Januari 2024-TKN Prabowo Gibran-
Namun, selepas kontestasi Pilpres 2019, Jokowi mengajak Prabowo untuk membantunya di dalam pemerintahan.
Jokowi dengan rendah hati kata Ara meminta Prabowo membantu di dalam pemerintahan. Sementara Prabowo meski telah bertarung keras dua kali dengan jiwa besar mau bergabung.
BACA JUGA:Prabowo Impikan Perut Masyarakat Indonesia Kenyang Berkelanjutan
“Dengan para pendukung yang banyak tidak suka, menganggap Pak Prabowo menjadi pengkhianat karena bergabung dengan lawannya, tetapi demi bangsa dan negara, demi kerukunan, Pak Prabowo dan Pak Jokowi rela untuk bersatu. Untuk Indonesia,” ucap Ara.
Dua tokoh tersebut, disebut Ara menjadi contoh, bahwa rivalitas tidak lebih besar dibandingkan kepentingan bangsa dan negara yang mendambakan perdamaian.
“Kalau tidak ada Jokowi dan Prabowo, tidak ada contoh soal kerukunan. Pemimpinnya cuma ada konflik terus. Bertarung terus. Kita bersyukur. Bung Karno mengajarkan ‘jasmerah’, jangan melupakan sejarah,” kata Ara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: