28 Januari Diperingati Sebagai Hari Kusta Sedunia, Intip Sejarahnya

28 Januari Diperingati Sebagai Hari Kusta Sedunia, Intip Sejarahnya

Sejarah Dibalik Hari Kusta Sedunia 28 Januari--ilustrasi

Menurut World Health Organization (WHO), tema yang diusung dalam peringatan Hari Kusta Sedunia 2024 adalah Beat Leprosy. Atau dalam bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai Kalahkan Kusta.

Perwujudan tema ini memiliki tujuan yang jelas. Yakni menghilangkan stigma yang melekat pada kusta dan sekaligus meningkatkan martabat individu-individu yang terpapar penyakit ini.

Sebuah panggilan untuk bersatu dan bersama-sama mengejar kemenangan atas kusta, menunjukkan komitmen dunia dalam menghadapi tantangan kesehatan ini secara kolektif.

BACA JUGA:Musim Hujan, Waspadai Penyakit Leptospirosis yang Mematikan

Sejarah Hari Kusta Sedunia


28 JANUARI diperingati sebagai Hari Kusta Sedunia, intip sejarahnya. Foto: Mahatma Gandhi merawat penderita kusta di India, pada 1945. -WHO-

Masih menurut situs resmi WHO, pada 1954, Hari Kusta Sedunia dirintis oleh seorang aktivis kemanusiaan dan jurnalis Prancis bernama Raoul Follereau.

Inisiatif itu lahir dengan tujuan yang sangat mulia. Yakni memberikan dukungan yang nyata kepada individu-individu yang menghadapi penyakit kusta.

Setiap tahunnya, peringatan Hari Kusta Sedunia dijadwalkan pada hari Minggu terakhir bulan Januari. Sementara itu, di India, negara yang penderita kustanya termasuk tertinggi di dunia, peringatan dilakukan setiap tanggal 30 Januari. Sekaligus menandai hari wafatnya Mahatma Gandhi.

BACA JUGA:Kemenkes Bagikan 5 Cara Agar Terhindar dari Penyakit saat Musim Hujan Tiba

BACA JUGA:Musim Hujan, IDAI Ingatkan Peningkatan Risiko Penyakit Diare Pada Balita

The Leprosy Mission International mencatat bahwa pemilihan tanggal tersebut dilakukan sebagai bentuk penghormatan terhadap warisan hidup Mahatma Gandhi. Yang selalu bersinar terang bagi mereka yang terpapar penyakit kusta.

Mahatma Gandhi, selain sebagai pahlawan kemerdekaan India, juga dikenal sebagai seorang aktivis sosial yang mendedikasikan diri kepada para penderita kusta. Ia meninggal dunia pada akhir Januari 1948. Tetapi warisannya terus memberi inspirasi dalam perjuangan melawan stigmatisasi penyakit mematikan ini.

Itulah penjelasan terkait penyakit kusta dan sejarah di balik peringatan hari kusta sedunia. Jadikanlah hari peringatan tersebut sebagai semangat untuk orang-orang penderita kusta agar tidak terpuruk dengan stigma yang buruk. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: who