Pasar Politik dan Pemilu Damai

Pasar Politik dan Pemilu Damai

Ilustrasi pasar politik dan pemilu damai.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

Tanggung jawab moral mewujudkan pemilu damai merupakan tanggung jawab bersama, baik secara personal maupun komunal. Secara personal, warga negara yang berhak memilih dan dipilih penting menjaga harmoni sosial dengan sesama warga negara lain yang sama-sama memiliki hak politik. 

Tidak boleh ada unsur paksaan kepada yang lain untuk berada dalam satu pilihan yang sama. Bahkan, dalam satu keluarga ada sebagian anggota keluarga yang berbeda pilihan politiknya, apalagi kalau disuguhi pasar politik, di situ banyak pilihan beraneka ragam, memungkinkan orang berbeda memilih. 

Yang penting tetap rukun dan menghormati perbedaan.

BACA JUGA: Polres Jember Sambangi Ulama, Sampaikan Pesan Pemilu Damai

Demikian pula secara komunal, partai politik dan elemen bangsa lainnya, khususnya para peserta kontestasi pemilu, tim sukses masing-masing, juga memiliki tanggung jawab moral untuk mewujudkan pemilu damai. 

Mereka justru menjadi role model (percontohan) dalam perpolitikan, seyogianya tidak melakukan kampanya negatif, kampanye hitam, tidak saling menjatuhkan, dan sejenisnya. 

Sebab, melakukan hal yang negatif kepada yang lain tidak akan menaikkan elektabilitas, tetapi justru akan menurunkan wibawa dan pamor. 

BACA JUGA: Polres Pacitan Bersama Komite Komunikasi Digital Ajak Media Ciptakan Pemilu Damai

Yang terbaik adalah menyosialisasikan kepada masyarakat program masing-masing yang telah disiapkan dengan baik dan terukur bagaimana mewujudkannya dan memberikan maslahat dan manfaat kepada masyarakat. 

Dengan begitu, masyarakat tertarik untuk memilih dan bergabung bersamanya. Ibarat berada di stan pasar yang sama-sama mempromosikan barang dagangannya, untuk memperoleh simpati dari konsumen dan barang yang dipromosikan laku terjual, pedagang tidak harus menjelekkan stan lainnya. 

Demikian pula untuk mendapat simpati dari para pemilih, para pemilik stan pasar politik (peserta kontestasi pemilu, tim sukses, dan partai politik) tidak perlu menjelekkan peserta kontentasi lainnya yang berbeda. 

BACA JUGA: Wawali Pasuruan Ajak Semua Pihak Berkomitmen untuk Pemilu Damai

Yang lebih utama adalah melakukan politik yang santun dan bermartabat. Dengan begitu, dengan sendirinya, dampak positif akan dapat dirasakan. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: