Unair Bergerak! Berikan Pernyataan Sikap pada 5 Februari 2024

Unair Bergerak! Berikan Pernyataan Sikap pada 5 Februari 2024

Gedung Rektorat Universitas Airlangga. Sivitas akademik Universitas Airlangga (UNAIR) akan memberikan pernyataan sikap atau deklarasi kebangsaan dengan tajuk Menegakkan Demokrasi, Menjaga Republik pada Senin, 5 Februari 2024 pukul 10.30 WIB. -BPP UNAIR-

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Universitas Airlangga (Unair) Surabaya akhirnya ikut bergerak. Universitas negeri terbesar di Jawa Timur itu menyatakan kekecewaan atas dinamika politik yang terjadi menjelang Pilpres 2024.

Unair memanggil seluruh civitas akademika dan alumni di seluruh negeri untuk menyatakan sikap. Atas kemunduran demokrasi Indonesia dan penyalahgunaan institusi Kepresidenan demi kepentingan politik keluarga.

Pernyataan sikap itu disampaikan pada Senin, 5 Februari 2024 pukul 10.30 WIB. Lokasinya di halaman Gedung Pascasarjana, Kampus Dhamawangsa, Universitas Airlangga. Ajakan terbuka itu bertajuk Menegakkan Demokrasi, Menjaga Republik.

BACA JUGA:Civitas Akademika UGM dan UII Kompak Kritik Manuver Presiden Dalam Pilpres 2024, Unair Bagaimana?

Pengajar Departemen Politik FISIP Universitas Airlangga Surabaya Dr Airlangga Pribadi Kusman mengatakan hal yang perlu diingat kembali oleh Presiden Joko Widodo. Yakni legitimasi dan dukungan rakyat kepada pemerintahannya, sejak ia dilantik 10 tahun lalu.


UNAIR memanggil! Kumpulkan civitas akademika dan alumni tegakkan demokrasi. Foto: Airlangga Pribadi.-FISIP Unair-

Hal tersebut tidak bisa dilepaskan dari harapan bahwa Presiden akan menjalankan etika Republik dan merawat demokrasi maupun pemerintahan yang bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN).

"Hendaknya demikian pula saat akan mengakhiri pemerintahannya. Presiden seharusnya mengambil sikap yang tidak menodai prinsip-prinsip utama tersebut," ujar Airlangga pada Sabtu malam 3 Februari 2024.

BACA JUGA:Beda Pilihan dengan Khofifah, Alumni Unair A3P Dukung AMIN

BACA JUGA:Unair Memanggil! Kumpulkan Civitas Akademika dan Alumni Tegakkan Demokrasi

Civitas akademika Unair yang terdiri dari guru besar, pengajar dan alumni sudah gerah dengan kondisi ini. Apalagi, pada saat memerdekakan Indonesia, para pendiri bangsa sudah sepakat memilih bentuk Republik sebagai sistem kenegaraan.

"Bukan monarki, dan bukan pula kerajaan," kata Airlangga.

"Maknanya Republik Indonesia adalah milik semua, bukan milik sekelompok kaum bangsawan maupun yang golongan kaya saja. Indonesia adalah milik semua warga yang diperlakukan setara," jelas pria yang akrab disapa Angga itu.

BACA JUGA:Susul UII dan UGM, UNAIR Bakal Bacakan Pernyataan Sikap Penegakan Demokrasi dan Republik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: