Tepat Hari Memerangi Bullying Internasional Hari Ini, Kenali Dampak Bullying Bagi Korban dan Pelaku
Bullying merupakan bentuk penindasan yang bisa beragam, mulai dari perlakuan verbal hingga tindakan fisik yang dilakukan oleh individu atau kelompok dengan niat untuk menyakiti. --
HARIAN DISWAY - Dalam memperingati Hari Memerangi Bullying Internasional yang jatuh setiap 23 Februari seperti hari ini, tak ada salahnya jika kita perlu memahami dampak Bullying bagi korban dan pelaku.
Fenomena bullying atau perundungan adalah salah satu realitas yang sering terjadi. Terutama di lingkungan pendidikan seperti sekolah. Dampaknya bisa merugikan baik bagi korban maupun pelaku.
Bullying merupakan bentuk penindasan yang beragam. Mulai dari perlakuan verbal hingga tindakan fisik yang dilakukan oleh individu atau kelompok dengan niat untuk menyakiti. Meskipun siapa pun bisa menjadi korban, tapi lebih sering dilaporkan terjadi pada anak-anak dan remaja.
BACA JUGA: Anak Vincent Rompies Terlibat Perundungan, Diduga Berperan Ikat Korban Pakai Tali
Perilaku ini tidak hanya mengancam kesejahteraan mental korban. Tetapi berpotensi merugikan pelakunya. Terbukti bahwa bullying dapat memengaruhi kesehatan mental korban, meningkatkan risiko depresi, dan kecemasan.
Bahkan dalam kasus ekstrem, dapat memicu pikiran untuk melakukan tindakan bunuh diri. Namun demikian, tidak selalu mudah untuk mengidentifikasi atau mengatasi masalah ini.
Oleh karena itu, penting bagi kita semua untuk memahami pentingnya memerangi bullying, menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi semua individu, serta memberikan pendidikan tentang pentingnya menghormati satu sama lain.
Dengan begitu, kita dapat bersama-sama mengatasi masalah serius ini dan menciptakan masyarakat yang lebih baik dan lebih inklusif bagi semua. Berikut ini dijelaskan apa saja dampak bullying bagi korban.
BACA JUGA: Bullying dan Geng Sekolah
1. Memicu Masalah Kesehatan Mental
Salah satu dampak yang paling umum dialami oleh korban bullying adalah munculnya masalah kesehatan mental yang serius. Ini termasuk gangguan cemas, depresi, dan bahkan gangguan stres pasca trauma (PTSD).
Bagi korban, pengalaman yang menyakitkan dari bullying dapat meninggalkan bekas yang dalam dan mempengaruhi kesejahteraan mental mereka secara signifikan.
Gangguan cemas dapat membuat mereka merasa tegang dan takut secara berlebihan dalam situasi sehari-hari, sedangkan depresi dapat menyebabkan perasaan sedih yang mendalam dan kehilangan minat pada aktivitas yang mereka sukai.
PTSD, yang sering kali terkait dengan pengalaman traumatis, dapat menyebabkan gejala seperti kilas balik, mimpi buruk, dan kecemasan yang berkelanjutan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: