Tuntaskan Pekerjaan, Pencitraan Kemudian

Tuntaskan Pekerjaan, Pencitraan Kemudian

Ilustrasi tuntaskan pekerjaan, pencitraan kemudian.--

Belum lagi ia juga harus mengurus kepentingan politik untuk tujuan pribadinya.

BACA JUGA: Kendalikan Harga Pangan Jelang Ramadan, Irjen Kemendagri Kerahkan Kepala Daerah

Tuntutan itulah yang membuat banyak kepala daerah di Indonesia belakangan ini melupakan bahwa ada rakyat yang harus ia layani. Ada pekerjaan-pekerjaan sebagai kepala daerah yang menuntut ekstra tenaga dan pikirannya.

Akibat terabaikannya tugas utama itu, korbannya kembali ke masyarakat. Baik yang dirasakan langsung maupun tidak. Baik yang terlihat mata maupun tidak.

Level keparahannya tentu adalah dampak yang dirasakan langsung dan terlihat mata.

Jalan rusak, misalnya. Banjir, misalnya. Sampah, misalnya. Dan lain-lainnya.

BACA JUGA: Sekjen Kemendagri Suhajar: Sekda itu Leher Kepala Daerah, Jaga Keseimbangan Hubungan Antar Kepala Daerah

Sialnya, ada yang namanya musim hujan yang datangnya kok ya pas momentum puncak tahapan pilpres dan pileg.

Hujan yang tak terantisipasi dan tertangani dengan baik memiliki dampak ke mana-mana. 

Mungkin selama tahapan pileg dan pilpres, kepala daerah lupa pekerjaan-pekerjaan terkait penataan kota.

Misalnya, lupa memonitor OPD terkait penanggulangan banjir. 

Lupa meminta laporan tingkat sedimentasi saluran-saluran air. 

Lupa memastikan rumah-rumah pompa bekerja efektif atau tidak. 

Yang akhirnya, ketika intensitas hujan besar datang, banjir tak terbendung.

BACA JUGA: Soal Capres dan Kepala Daerah Paling Jawa di Tanah Jawa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: