Ini Bukan Adipura-pura

Ini Bukan Adipura-pura

ILUSTRASI ini bukan Adipura-pura.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

HARI-HARI ini terdapat gempita Piala Adipura. Senin, 4 Maret 2024, berbagai kota telah dinobatkan sebagai peraih Adipura. Simbol supremasi ekologis wilayah yang dibangun penuh daya juang. 

Sampai tulisan ini dibuat, gelegak pawai Adipura masih menyembul di banyak daerah. Pembaca sudah sangat mafhum dan memiliki permenungan tersendiri tentang Adipura. Biasanya diserahkan kepada kepala daerah yang berkomitmen tinggi serta merealisasinya dalam menata lingkungan di teritorialnya. 

Adipura disemat laksana azimat perkotaan oleh pemegang otoritas negara setingkat presiden dan menteri di bidang lingkungan hidup dan kehutanan. Surabaya meraihnya dengan penuh kegagahan. Sewajarnya menerima dengan deretan penyambutan yang sangat meriah. 

BACA JUGA: Adipura Kencana Kado Dua Tahun Cak Eri Cahyadi

Inilah kota kebangganaku dan Adipuran diraih dengan penuh peluh para pegiat lingkungan warga serta OPD-nya.

Waktu penyerahan Piala Adipura lazimnya pada saat peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang bertetenger 5 Juli setiap tahun. Tahun ini berbeda, perayaan dihelat pada 4 Maret 2024 yang lalu, sambil merenungkan kembali makna Piala Adipura bagi kualitas lingkungan yang tengah diasuh penuh semangat. 

Kepala daerah acap kali termotivasi oleh ”pamrih” yang berubah menjadi ”kesadaran” betapa lingkungan memang harus diperhatikan menjadi program prioritas. Penggapaian  Adipura akhirnya tertitahkan sebagai ajang ”perebutan” untuk menunjukkan siapa yang paling digdaya dalam mengelola lingkungan. 

BACA JUGA: Piala Adipura Kencana Surabaya Bakal Mampir ke 31 Kecamatan

Sang penerima terpotret berjiwa melambung mengepakkan sayap kuasa sebagai tokoh pemberi ”berkat” yang peduli lingkungan bagi daerahnya. Alhamdulillah.

Cermatilah. Wajah utusan otoritas daerah yang menerima, tampak semringah saat menerima penghargaan. Demikian pula senyum semua warga dan pemangku kepentingan Surabaya yang mengembang sewaktu menggenggam Piala Adipura. Jabat tangan dengan pemilik kuasa pusat menorehkan kesan tentang jerih payah menata kota. 

Adipura. Inilah lambang supremasi ekologis suatu wilayah yang bervisi lingkungan. Sejak 2010 Surabaya meneguhkan posisinya sebagai sang jawara lingkungan. 

BACA JUGA: Petugas Kebersihan Ikut Pegang Piala Adipura Kencana Surabaya

Kota Pahlawan, dinilai KLHK, mampu menata lingkungannya secara integratif dengan  inovasi di bidang ekonomi, partisipasi masyarakat, serta pelayanan publik secara terpadu. Sebuah komposisi inovasi yang juga dilakukan Pemprov Jawa Timur sehingga Jawa Timur senantiasa ternobatkan sebagai green province

Kencana yang diraih Kota Surabaya dalam setiap tahun diterima seluruh warga sebagai kewajaran tanpa reserve. Nyaris tidak ada warga Kota Surabaya yang mengkritisi piala spesial untuk penataan lingkungan perkotaan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: