Womenspiration, Fashion Show Model Disabilitas Memberi Harapan untuk Model-model Inklusif

Womenspiration, Fashion Show Model Disabilitas Memberi Harapan untuk Model-model Inklusif

Womenspiration, fashion show model disabilitas. Model inklusif Melfrida Christine Decianna di atas catwalk dengan outer uniknya.-Sahirol Layeli-

Outer-outer ciptaannya dinamai Swastamita. Dalam bahasa Sansekerta, berarti senja. “Senja kan menutup hari. Tapi, terdapat keindahan dan harapan besar untuk menyambut hari esok. Nah, outer ini pun memiliki makna demikian. Langkah anak-anak tidak hanya berhenti di fashion show ini, tetapi terus berjalan dengan indah sampai akhir,” terang Fitri.

Selama proses runway, Pendiri FMD Esti Yuniarti berdiri di ujung catwalk. Dia memberikan kode-kode kepada para model. Sementara putrinya, Desy Ramadhani Maghfiroh Ayu Putri alias Fira, memimpin jalannya fashion show. Dia adalah model tuna rungu yang telah melanglang buana sampai ke Turki. Firalah yang mengusung FMD.

Fira mengungkapkan kegembiraannya dalam fashion show Womanspiration. “Alhamdulillah sangat senang sekali bisa tampil bersama teman-teman di depan Ibu Wali Kota Surabaya. Awalnya memang susah menjadi model, tapi dengan latihan, saya jadi terbiasa,” kata Fira. 

BACA JUGA:Zara Cabut Iklan yang Dianggap Hina Korban Gaza Setelah Ancaman Boikot: Itu Kesalahpahaman

Di sampingnya, Esti membantu mentranslasikan. Fira yang telah berkecimpung dalam industri model sejak kecil itu bercita-cita menjadi aktris dan model yang profesional. Tiada insecurity, kebanggaan terhadap dirinya pun muncul seiring langkah anggunnya di atas catwalk.

Dalam sambutannya, Rini Indriyani menyambut baik fashion show bagi anak-anak disabilitas. “Mereka selalu membuat saya bersemangat dan menjadi inspirasi bagi saya untuk selalu memberikan yang terbaik. Nyatanya, anak-anak bisa berprestasi, berkreasi, dan mandiri dengan caranya sendiri,” kata Rini.


Womenspiration, fashion show model disabilitas. Founder FMD Desy Ramadhani Maghfiroh Ayu Putro di atas catwalk dengan outer uniknya.-Sahirol Layeli-

Rini juga menyebutkan wadah anak-anak disabilitas yang dikelola oleh Pemkot Surabaya. Yakni Rumah Anak Pintar (RAP). Batik-batik ciptaan anak RAP telah digunakan oleh sejumlah pegawai negeri di dinas yang terkait, salah satunya adalah PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER). 

Hasil penjualan itu pun masuk ke tabungan masing-masing anak. “Jadi, mereka memiliki pegangan atau modal untuk hidup ke depannya. Kami senantiasa mengarahkan sehingga mereka tumbuh menjadi sosok yang luar biasa,” kata Rini.

BACA JUGA:Tema Met Gala 2024 Sleeping Beauties: Reawakening Fashion Banyak Disalahpahami, Ini Penjelasannya

Di akhir acara, Kepala Dinas Sosial Kota Surabaya Anna Fajriatin melelang outer-outer yang telah ditampilkan. Hasil lelang itu dengan cepat terjual.

Fashion show disabilitas Womenspiration turut dimeriahkan dengan penampilan tari Remo oleh Sophia dan Rianda dari Rumah Anak Prestasi (RAP). Ada pula anak-anak disabilitas yang asyik mendokumentasikan acara. 

Mereka piawai menggunakan kamera dan menyelami angle-angle foto. Anak-anak itu berasal dari Kampung Anak Negeri Pondok Sosial Kalijudan Kota Surabaya. (Annisa Dyah Novia Arianto)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: