Gairah Riset Perguruan Tinggi: Perjodohan dan Aktualisasi Diri

Gairah Riset Perguruan Tinggi: Perjodohan dan Aktualisasi Diri

ILUSTRASI gairah riset perguruan tinggi: perjodohan dan aktualisasi diri.-Ilustrasi: Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

Lalu, memiliki H indeks Scopus minimal 4 untuk rumpun sains dan teknologi (saintek), dan H indeks Scopus minimal 3 untuk rumpun sosial-humaniora (soshum) serta kualifikasi S-3 (doktor). 

Namun, LPPM dapat menyesuaikan dengan kebutuhan internal perguruan tinggi setempat. Di antaranya, H  indeks Scopus minimal 3 untuk rumpun saintek dan minimal H indeks Scopus 2 untuk rumpun soshum. 

BACA JUGA: Kompetensi Soft Skill Lulusan Perguruan Tinggi

Dengan demikian, tidak semua dosen atau peneliti memenuhi persyaratan mengikuti. Meski demikian, jumlah yang mengikuti saat launching sangat banyak, sekitar 850 peneliti atau dosen, dan akan menyusul peneliti lainnya di luar yang mengikuti launching

Fakta itu menunjukkan geliat dan atmosfer akademik di perguruan tinggi berkembang dengan baik dan memberikan sinyal positif untuk mewujudkan kemajuan bangsa melalui riset kolaboratif dalam berbagai bidang keilmuan. 

Sekadar informasi, RKI tahun 2023 sebanyak 420 peneliti dari 21 PTNBH se-Indonesia telah lolos dan mendapatkan pendanaan proposal penelitian setelah melalui review proposal dan mekanisme perjodohan yang telah disepakati.

BACA JUGA: Simbiosis Mutualisme Dunia Industri dan Perguruan Tinggi 

Diprediksi, tahun 2024 jumlah peneliti akan bertambah banyak. Hal itu didasarkan pada peningkatan anggaran penelitian dan kuota skema RKI pada setiap PTNBH.

Gairah akademik para peneliti asal PTNBH saat program RKI tahun 2024 di-launching secara nasional pada awal Maret 2024 seperti sebuah pasar pagi yang baru dibuka, menyediakan berbagai dagangan sayuran, lauk, dan aneka ragam bumbu untuk menambah kelezatan masakan, langsung diserbu pembeli. 

Ibarat sebuah pasar, banyak stan yang menyediakan berbagai dagangan yang digelar. Ada lauk daging, tahu, tempe, sayuran segar, aneka bumbu, dan lain sebagainya yang siap diramu menjadi sebuah hidangan makan yang lezat dan bergizi dan siap dinikmati.

Dalam konteks program RKI, yang menyediakan stan dan fasilitas adalah para pimpinan LPPM PTNBH se-Indonesia yang berjumlah 21. Yang menarik, di antara pimpinan PTNBH dari unsur rektor dan jajaran pimpinan lainnya, banyak yang mengikuti program RKI melalui kompetisi secara objektif dan menantang.

BACA JUGA: Mengembangkan Keseimbangan Baru di Perguruan Tinggi

MEKANISME KEIKUTSERTAAN PROGRAM RKI

Keterlaksanaan program RKI PTNBH diawali dengan pembahasan secara serius dan diskusi panjang yang dilakukan secara berkala oleh pimpinan LPPM PTNBH. 

Pembahasan kadang melalui daring, kadang secara langsung di suatu tempat yang disepakati. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: