Kamis Putih: Perjamuan Kudus, Pembasuhan Kaki, dan Maknanya

Kamis Putih: Perjamuan Kudus, Pembasuhan Kaki, dan Maknanya

Upacara pembasuhan kaki dilakukan ketika Tri Hari Suci Kamis Putih-bmvkatedralbogor.org-

Selain perjamuan kudus, elemen yang paling mencolok dari Kamis Putih adalah upacara pembasuhan kaki. Biasanya upacara pembasuhan kaki Kamis Putih dilakukan oleh imam atau rohaniwan yang memimpin ibadah Kamis Putih. 

Hal itu merujuk pada apa yang dilakukan Yesus selepas perjamuan kudus bersama 12 murid-Nya. Yesus membasuh kaki seluruh murid-Nya dengan air dan seikat kain yang dililitkan di pinggangnya. 

Gereja Katolik melanjutkan tradisi itu hingga saat ini. Pada upacara pembasuhan kaki, akan dipilih 12 umat untuk menjadi simbol murid Yesus. Biasanya, saat upacara pembasuhan, mereka akan mengenakan kemeja putih lengan panjang dan bercelana hitam.

Kemudian Romo atau Imam yang memimpin ibadah Kamis Putih itu akan membasuh dan mencium 12 pasang kaki umat terpilih itu. 

BACA JUGA:Kupas Pengkhianatan Yudas di Kamis Putih

"Pada kesempatan ini pula, romo akan membasuh kaki 12 rasul (umat) seperti halnya yang dilakukan oleh Yesus sendiri. Hal itu dilakukan sebagai tanda kerendahan hati dan panggilan untuk saling melayani," imbuh lanjutan rilis itu. 

Sejarah dari upacara ini memendam lambang pelayanan dan kasih-sayang tanpa syarat. Hal ini dianggap sebagai contoh paling kuat dari cara hidup yang dipanggil oleh Yesus bagi para pengikut-Nya: untuk melayani satu sama lain dengan penuh rendah hati dan kasih sayang.

Upacara pembasuhan kaki dalam konteks Hari Raya Kamis Putih di Katolik dimulai pada Abad Pertengahan. Pada Abad Pertengahan, praktik pembasuhan kaki pada hari Kamis Putih berkembang di antara para biarawan dan biarawati sebagai bagian penghayatan terhadap siklus liturgi kehidupan Yesus Kristus.

Berjalannya waktu, upacara pembasuhan kaki ini menyebar ke gereja-gereja paroki dan menjadi bagian central dari tradisi Kamis Putih. Kamis Putih mengingatkan umat akan panggilan Kristiani untuk hidup dalam kasih-sayang dan pelayanan tanpa pamrih, seperti teladan Yesus Kristus sendiri. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: