Beban Mental Mahasiswa UKWMS saat Perankan Yesus di Jalan Salib Gereja Katedral Surabaya

Beban Mental Mahasiswa UKWMS saat Perankan Yesus di Jalan Salib Gereja Katedral Surabaya

Mahasiswa Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya ini awalnya merasa tak mampu. Beban mental berperan sebagai Yesus sungguh berat. -Moch Sahirol Layeli-HARIAN DISWAY

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Dionisius Agung Sedayu Raharto, orang muda katolik (OMK) ini tak pernah menyangka bakal menjadi Yesus saat jalan salib pada perayaan Paskah 2024 di Gereja Katolik Paroki Hati Kudus Yesus Katedral SURABAYA.

Mahasiswa Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya ini awalnya merasa tak mampu. Beban mental berperan sebagai Yesus sungguh berat. Ekspektasi ribuan umat gereja berusia lebih dari 100 tahun itu tentu sangatlah tinggi.

Yesus tak boleh diperankan secara sembarangan. Namun, di balik beban itu, pemuda 23 tahun ini berhasil menjalankan perannya dengan sukses pada Jumat pagi, 29 Maret 2024.

BACA JUGA: Visualisasi Jalan Salib Jumat Agung Gereja Katedral Surabaya Ingatkan Manusia Berkorban bagi Sesama

"Merasa enggak mampu awalnya. Bukan peran yang diinginkan. Coba dijalani, mampu enggak ya? Ternyata saat dijalani enjoy dan banyak yang bilang cocok, ya jadi semangat latihan. Ternyata lumayan oke," ujarnya kepada Harian Disway.

Dion, panggilan akrabnya, awalnya hanya ingin menjadi pemeran biasa saja. Warga Tegalsari Surabaya ini seperti sudah diincar sang sutradara untuk memerankan Yesus.
Yesus tak boleh diperankan secara sembarangan. Namun, di balik beban itu, pemuda 23 tahun ini berhasil menjalankan perannya dengan sukses pada Jumat pagi, 29 Maret 2024. -Moch Sahirol Layeli-HARIAN DISWAY

Dion sebagai salah satu panitia akhirnya mengikuti casting pada November 2023 dan mendapatkan peran secara pasti pada Desember 2023.

"Kok sutradara udah ngincer lama, suruh jadi Yesus, lalu beneran jadi Yesus. Kirain becanda karena kayak becanda. Jawab sambil ketawa ternyata beneran diincer dan diiyakan aja," jelas Dion.

BACA JUGA: Cinta Kasih Mesias dalam Jalan Penderitaannya di Jumat Agung

Atas kepercayaan yang diberikan, Dion tak mau mengecewakan. Ia giat berlatih bersama puluhan rekannya mulai Januari-Maret 2024. Latihan dilakukan seminggu dua kali pada pukul 18.00 WIB hingga terkadang larut malam. 

Memang benar tak mudah berperan Yesus. Namun berkat bimbingan sutradara dan diharuskan banyak menonton film maka Dion semakin merasa percaya diri. Ada trik khusus yang dilakukan sutradara dan membuatnya semakin menjiwai peran.

"Sutradara menyuruh pemain buat mensugesti dirinya sendiri untuk memasukkan diri ke dalam suasana pada saat itu. Udara pada saat itu bisa kita bayangkan saat itu, terus emosi itu otomatis masuk hingga ke perasaan," jelasnya.

BACA JUGA: Misa Minggu Palma, Umat Katolik Awali Pekan Suci Menjelang Paskah

"Efeknya berpengaruh ke peran jadi tiba-tiba masuk karakternya, pakai cara sugesti itu. Yang aku jalani itu, jadi aku merasa harus seperti ini dan disuruh lihat film juga dan yang sebelum-sebelumnya," lanjutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: