Kreatif, Para Perempuan Semarang membuat Beads Bag dari Manik-manik

Kreatif, Para Perempuan Semarang membuat Beads Bag dari Manik-manik

Kreatif, para perempuan Semarang membuat beads bag dari manik-manik. Membuat beads bag cukup rumit. Harus bersabar dengan memasukkan senar ke dalam tiap bagian manik-manik.-Julian Romadhon-HARIAN DISWAY

SEMARANG, HARIAN DISWAY - Para pemudi di SEMARANG punya cara unik untuk menambah wawasan tentang handycraft sekaligus mengasah kreativitas. Mereka rutin mengadakan workshop kerajinan dan berkreasi bersama. Berlokasi di Galeri SEMARANG, bulan ini mereka membuat tas dari manik-manik.

Kawasan Kota Tua Semarang menyimpan berbagai keunikan. Bangunan-bangunan tua berdiri megah. Khas kolonial. Taman-taman dan beragam aksesoris kota pun menambah kesyahduan kota itu. 

Gedung-gedung heritage itu tak hanya sebagai hiasan. Tak sekadar penanda sejarah adanya pengaruh Eropa dalam sisi arsitektural. Namun, masyarakat setempat memanfaatkannya sebagai tempat-tempat produktif. Seperti co-working space, sentra UMKM maupun galeri seni.

BACA JUGA:UMKM Unjuk Gigi di Jatim Fest 2023 (2): Tak Hanya Produk Kerajinan, Pengunjung Juga Tertarik Kulineran

Salah satu galeri di Kota Tua Semarang adalah Semarang Gallery. Selain digunakan untuk pameran karya seni rupa, halaman belakangnya dibuat kafe sebagai tempat nongkrong dan sarana workshop. 

Saat Harian Disway mengunjungi tempat itu pada 24 Maret 2024, terdapat aktivitas belajar membuat tas dari bahan manik-manik. Workshop itu diprakarsai oleh Bloomery Patisserie, kedai di dalam Semarang Gallery. Pengampunya adalah Sofia Widiastutik, owner UMKM handycraft "Come to Mama" di Jalan Boja, Semarang.


Kreatif, para perempuan Semarang membuat beads bag dari manik-manik. Suasana workshop beads bag di Semarang.-Julian Romadhon-HARIAN DISWAY

"Saya mengajarkan pada para peserta workshop tentang cara membuat beads bag, atau tas dari bahan manik-manik. Ada beberapa item manik-manik bulat berwarna putih mutiara untuk dirangkai," ujar Sofia. Dia menunjukkan wadah-wadah yang ada di tiap meja peserta.

Selain manik-manik, terdapat benang senar dan berbagai aksesoris lain. Langkah pertama, ibu jari dan jari telunjuk para peserta dilapisi semacam kain tipis lembut. Gunanya agar jari terlindungi dari gesekan senar. "Untuk merangkainya memang butuh senar. Ditalikan di tiap bagian untuk menyatukan semua manik-manik," terangnya.

Para peserta diajarkan memasukkan senar melalui dua sisi lubang tiap manik-manik. Mengikatnya pun perlu cara khusus dan rumit. Per bagian harus pas. Sehingga dapat terikat dengan kuat. Terdapat rangkaian bertingkat dari atas ke bawah, lalu sisi kiri dan kanan. 

BACA JUGA:Produsen Sepatu Kulit Surabaya Jim Joker Percayakan Pengerjaan Produknya pada Siswa Kriya Kulit SMKN 12 Surabaya

Karena manik-maniknya berbentuk bulat dan berukuran cukup besar, maka sistem tali-temalinya tak boleh salah. Jika salah satu bagian saja maka harus membongkar seluruhnya. "Harus sabar dan memperhatikan dengan teliti," ujar perempuan 29 tahun itu. Kemudian dia menunjukkan pada peserta satu demi satu tahapan menalinya.

Mutiara Nurul Chotimah, salah seorang peserta sempat mengalami sedikit kesulitan dalam proses tersebut. Dia sekali melakukan kesalahan. "Memang lumayan sulit. Detail ikatannya harus benar-benar pas dan sesuai dengan rangkaiannya," ujar perempuan 26 tahun itu sembari membongkar manik-manik dan melepas seluruh senarnya.


Kreatif, para perempuan Semarang membuat beads bag dari manik-manik. Proses memasukkan senar ke dalam manik-manik sebagai bahan membuat beads bag-Julian Romadhon-HARIAN DISWAY

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: