Produsen Sepatu Kulit Surabaya Jim Joker Percayakan Pengerjaan Produknya pada Siswa Kriya Kulit SMKN 12 Surabaya

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Produsen produk kulit asal Surabaya, Jim Joker menjalin kerjasama dengan jurusan Kriya kulit SMKN 12 Surabaya.

Selama ini Jim Joker dikenal sebagai penghasil produk alas kaki seperti sepatu dan sandal kulit. Kerja sama dengan SMKN 12 sekaligus sebagai upaya mengembangkan lini bisnis mereka.

"Ke depan, kami akan mengeluarkan produk souvenir dan tas kulit. Untuk souvenir, kami serahkan pengerjaannya pada kawan-kawan Kriya Kulit," ungkap Samuel Adidharma Lukito, marketing manajer Jim Joker.

Para siswa SMKN 12 mengerjakan souvenir berupa gantungan kunci. Untuk prosesnya tak memerlukan bahan kulit terlalu banyak. Bahan itu diambil dari limbah kulit produksi Jim Joker. 

BACA JUGA:Hari yang Gelap (Blindspot): Film SMKN 12 Surabaya, Kisah Pelecehan Seksual yang Dialami Produser

BACA JUGA:Pameran Tugas Akhir Siswa SMKN 12 Surabaya Tampilkan 400 Karya dari 15 Jurusan

"Daripada dibuang, bisa dimanfaatkan anak-anak. Sekaligus kami pasrahkan untuk membuat produk yang relatif mudah dalam pengerjaannya. Ke depan, bisa melangkah untuk membuat produk lainnya," ungkapnya.

Jim Joker Percayakan Pengerjaan Produknya pada Siswa Kriya Kulit SMKN 12 Surabaya. Siswa-siswi Kriya Kulit SMKN 12 Surabaya mengerjakan produk gantungan kunci dari Jim Joker.-Sahirol Layeli-

Pihak SMKN 12 pun menyambut baik kerjasama ini. "Ini pertama kalinya Kriya Kulit bekerjasama dengan dunia industri. Terlebih mendapat project untuk mengerjakan produknya. Saya harap ini dapat memicu semangat dan kreativitas siswa," ujar Firmansyah, kepala jurusan Kriya Kulit SMKN 12.

Siang itu, 20 Oktober 2023, para siswa jurusan Kriya Kulit telah memulai pengerjaan produk di bengkel kulit SMKN 12. Tahap pertama, mereka melakukan pemotongan kulit sapi berjenis smooth grain. Kulit yang kerap digunakan untuk produk sandal Jim Joker.

Setelah dipotong menggunakan alat pemotong kulit, hasilnya dihaluskan atau dibersihkan bagian dalamnya dari serat-serat kulit. Rina Puji Rahayu, salah seorang guru Kriya Kulit memegang dua potongan kulit tersebut. 

"Proses selanjutnya, dua sisi ini dilem, ditumpuk," ujarnya sembari memeragakan perekatan dua sisi potongan itu. Masing-masing siswa mengerjakan tiap tahapan proses tersebut. "Ada 18 siswa terpilih dari kelas 11 yang kami libatkan untuk proses pengerjaan ini," tambahnya.

"Kelas 11 dipilih karena mereka telah dibekali praktik memotong dan menjahit bahan kulit," sahut A'ang Zubaidi, salah seorang guru Kriya Kulit yang turut mendampingi. Setelah dilem, proses selanjutnya adalah digerinda. Tujuannya untuk menghaluskan produk tersebut.

Dika Maulana dan Tedy Prastiyo, dua siswa Kriya Kulit, melakukan proses melubangi bagian atas produk. "Ini nanti lubangnya akan dikaitkan pada alumunium gantungan kunci," ujar Dika. Proses pelubangan itu menggunakan alat pembolong kulit (leather puncher/plier)

Sumber: