Orang Tua Pelaku Penikaman Massal di Sydney Berterima Kasih Anaknya Ditembak Mati Polisi

Orang Tua  Pelaku Penikaman Massal di Sydney Berterima Kasih Anaknya Ditembak Mati Polisi

Warga Sydney meletakkan bunga di depan Mal Westfield Bondi Jucntion sebagai tanda duka cita atas penyerangan yang menewaskan enam orang di mal tersebut pada sabtu, 13 April 2024. -David Grey-AFP

HARIAN DISWAY – Polisi Australia mengungkap identitas pelaku penikaman massal di Westfield Bondi Junction, sebuah mal di Sydney, Australia. Pelaku bernama Joel Cauchi, seorang pengembara yang punya riwayat gangguan mental. Akibat serangan itu, 6 orang tewas dan 8 orang mengalami luka serius.

Seperti dilaporkan Agence France-Presse, Asisten komisaris polisi Queensland Roger Lowe mengatakan, penyerang berusia 40 tahun itu telah didiagnosis menderita penyakit mental pada usia 17 tahun. 

Polisi tidak menjelaskan spesifik tentang jenis gangguan mentalnya. Polisi masih berusaha mencari tahu motif dari pelaku sehingga menusuk para pengunjung mal. 

BACA JUGA:Enam Orang Tewas dalam Serangan di Mal di Sydney, Pelaku Pernah Alami Gangguan Mental

BACA JUGA:Israel Klaim Jatuhkan 99 Persen Drone dan Rudal Iran: Serangan Berhasil Kami Patahkan!

Orang tua  Cauchi telah menyampaikan belasungkawa kepada keluarga para korban. Roger lowe mengatakan orang tua pria tersebut juga telah mengirimkan pesan “dukungan” kepada petugas yang menembak putranya hingga tewas. 

Lowe mengatakan, Cauchi telah melakukan kontak dengan polisi beberapa kali selama empat hingga lima tahun terakhir tetapi tidak pernah ditangkap atau didakwa melakukan pelanggaran apa pun.


PM Australia Anthony Albanese (kedua dari kiri), PM New South Wales Chris Minns (kedua dari kanan), dan anggota parlemen federal Allegra Shopping (kiri) meletakkan bunga di pusat perbelanjaan Westfield Bondi Junction di Sydney pada 14 April 2024-David Grey-AFP

Cauchi jarang berkomunikasi dengan orang tuanya sejak pindah ke Sydney. Kalau pun berkomunikasi hanya melalui pesan singkat dari handphone.  "Kami yakin dia tidur di dalam kendaraan atau hostel,” kata Lowe.

Polisi sedang menyelidiki apakah Cauchi menargetkan perempuan secara spesifik, namun ia diyakini tidak memiliki motif agama, ideologi, atau teror.

Lima korbannya yang meninggal adalah perempuan dan satu orang satpam laki-laki.

"Dia belum diadili atau ditangkap atau didakwa atas pelanggaran apa pun di Queensland. Dan dia tidak memiliki catatan di pengadilan atas perintah kekerasan dalam rumah tangga," kata Lowe.

BACA JUGA:Kedubes Iran di Jakarta Bicara Soal Serangan ke Israel: Ini Langkah Defensif

BACA JUGA:Naik Saudia Airlines Bisa Nikmati Layanan Koki di Atas Pesawat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: afp