Saint Levant, Rapper Palestina yang Hangatkan Coachella dengan Lirik Menyentuh

Saint Levant, Rapper Palestina yang Hangatkan Coachella dengan Lirik Menyentuh

Saint Levant, Rapper Palestina yang Hangatkan Coachella dengan Lirik Menyentuh. Ia membawakan dua lagu tentang penderitaan warga Palestina.-Valerie Macon-AFP-

Coachella tahun ini bukan sekadar festival musik. Kehadiran Saint Levant, rapper berdarah Palestina-Prancis-Aljazair-Serbia, membuat Coachella 2024 punya rasa geopolitik. Sebagai bentuk dukungan moral untuk warga Palestina yang sedang dibekap perang.

’’COACHELLA! Namaku Saint Levant. Aku lahir di Yerusalem dan tumbuh di Gaza,’’ seru rapper itu di atas panggung. Penonton bersorak. Membahana. Makin memanaskan Empire Polo Club, Indio, California itu, Sabtu, 13 April 2024.

’’Seperti kalian tahu, rakyat Gaza sedang mengalami genosida yang sangat-sangat brutal sejak enam bulan lalu. Rakyat Palestina masih belum lepas dari penjajahan brutal sejak 75 tahun lalu!’’

Teriakan penonton makin bergelora. Beberapa bendera Palestina berkibar. Juga kafiyeh, penutup kepala hitam-putih yang khas itu.

’’Yang di panggung ini bukan hanya aku. Yang di panggung ini adalah seluruh dunia Arab!”

BACA JUGA : Kebalikan dengan LE SSERAFIM, ATEEZ Banjir Pujian di Coachella: Penampilan Terbaik Hari Pertama!

Seruan-seruan heroik itu meluncur dari Saint Levant. Malam itu, rapper kelahiran 6 Oktober 2020 itu memulai debutnya pada panggung major festival. Coachella.

Tahun ini, Coachella digelar pada 12-14 April 2024 plus 19-21 April 2024.


Saint Levant, Rapper Palestina yang Hangatkan Coachella dengan Lirik Menyentuh. PENAMPILAN SAINT LEVANT (kiri) di panggung Coachella, Sabtu, 13 April 2024. Ia membawa pesan tentang nasib warga Palestina.-Valerie Macon-AFP-

Ia berbagi panggung dengan sederet nama beken lainnya. Sebut saja, No Doubt yang kembali tampil dalam formasi lengkap setelah 15 tahun bubar. Atau Taylor Swift yang tiba-tiba nongol. Juga Will Smith yang muncul dalam sebuah penampilan kejutan.

BACA JUGA : Superkeren! No Doubt Guncang Coachella 2024, Gwen Stefani Kaget Ditonton Gen Z

Banyaknya penampil itu tentu sangat menyenangkan bagi pengunjung. ’’Banyak yang ingin kami tonton. Tapi, Saint Levant adalah alasan terbesar kami datang,’’ kata Mustafa Arch. Ia adalah lelaki keturunan Syria-Lebanon berusia 32 tahun yang diwawancarai Agence France-Presse.

"Bebaskan Palestina!” seru Arch.

’’Rasanya, ini adalah akhir pekan terbaik kami. Pokoknya, kami akan bertahan terus di sini,’’ ucapnya.

BACA JUGA : Sakura LE SSERAFIM Speak Up Setelah Manggung di Coachella, Malah Makin Dirujak Netizen

Saint Levant yang bernama asli Marwan Abdelhamid itu pun tak menyia-nyiakan kesempatan. Lagunya mencerminkan perasaan dan pengalaman hidupnya.

Betapa tidak, setelah menghabiskan masa kecil di Jalur Gaza, Levant dan keluarganya mengungsi ke Yordania pada 2007. Di situ, mereka tinggal selama 10 tahun.

Setelah itu, keluarga itu merantau ke California, AS. Dan sejak 2017 itulah Levant menetap di Los Angeles.


PENAMPILAN SAINT LEVANT (kiri) di panggung Coachella, Sabtu, 13 April 2024. Ia membawa pesan tentang nasib warga Palestina. MENYAPA PENONTON, Saint Levant juga mengenalkan diri sebagai pengungsi Palestina yang rindu kampung halamannya.-Valerie Macon-AFP-

Saat tampil di Coachella, Levant menyuguhkan dua lagu. Yakni, Deira dan 5am in Paris. Keduanya baru dirilis beberapa hari sebelum tampil. Deira itu juga akan menjadi proyek terbaru Levant yang akan berskala lebih besar. Nama Deira diambil dari nama hotel yang pernah dibangun oleh ayah Levant di Gaza. Tapi, hotel itu hancur dibom pada perang belakangan ini.

’’Lagu ini berbicara tentang orang yang terbuang. Inilah perasaan yang kami rasakan betul sebagai orang Palestina,’’ katanya.

Ia memang merujuk pada kondisi mutakhir di Palestina. Yang kacau balau setelah perang meletus pada 7 Oktober 2023. Ketika itu, Hamas menyerang Israel hingga menewaskan lebih dari 1.200 orang.

BACA JUGA : Profil ATEEZ, Boy Group K-pop Pertama yang Tampil di Coachella

Serangan balasan Israel lebih ganas. Lebih dari 33 ribu warga sipil tewas. Termasuk perempuan dan anak-anak.

Selain itu, lebih dari 1,5 juta pengungsi membanjiri Rafah, kota di sisi selatan Gaza. Dan Israel memblokade jalur bantuan sehingga pengungsi Palestina terancam kelaparan.

Saint Levant sendiri mencuat pada November 2022 ketika merilis lagu rap tiga bahasa pada November 2022. Judulnya, Very Few Friends.

Namanya kian menanjak saat pada November 2023 meluncurkan From Gaza with Love.


MENYAPA PENONTON, Saint Levant juga mengenalkan diri sebagai pengungsi Palestina yang rindu kampung halamannya. Penampilan Saint Levant bersama MC Abdul dalam klip video Deira.-YouTube-

Lirik-lirik lagunya bernada kepedihan. Meskipun pukulan darbuka khas Timur Tengah seperti mengajak untuk berjoget. Juga petikan oud, gitar Timur Tengah yang mengeluarkan nada pentatonik syahdu tersebut.

To be Falasteeny is always rep where you come from/except when you line at the custom, tulis Levant dalam From Gaza with Love. Ya, begitu bangganya menjadi orang Palestina sampai berkali-kali kau sebut asalmu, kecuali di depan imigrasi…

It's been calling my name/but I don't feel at home. Paris seperti memanggil namaku, tapi aku tak merasa seperti di rumah sendiri. Itu penggalan lirik 5am in Paris.

Demikian pula lirik lagu Deira: Big dreams, heavy nights/praying that my family could stay alive// Imagine tryna fly with no wings/but I promise you that caged birds sing in the winter time//

Dalam mimpi di malam kelam, doaku agar keluargaku tetap bernyawa. Kubayangkan terbang meski tanpa sayap. Tapi, aku tahu pasti, burung yang dikurung itu pun tetap bernyanyi meski dibekap musim dingin… (Doan Widhiandono)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: