Gerak Cepat PLN Lakukan Pemulihan Terdampak Banjir Lahar Semeru, Berikan Bantuan Kepada Warga Juga

HARIAN DISWAY - PT PLN (Persero) berhasil memulihkan pasokan listrik secara menyeluruh setelah banjir lahar Semeru melanda sebagian wilayah Lumajang sejak Kamis, 18 April 2024 malam. 

Kejadian itu menyebabkan patah dan robohnya empat tiang. Sehingga mengakibatkan 90 gardu distribusi yang memasok listrik ke 19.066 pelanggan terdampak.

Sebanyak 45 personel dan peralatan pendukung dikerahkan ke lokasi untuk menangani wilayah yang padam. Mereka mengganti material yang rusak, mendirikan tiang baru, memasang konstruksi, dan melakukan normalisasi.

BACA JUGA:Mudik Dengan Kendaraan Listrik Semakin Populer, PLN Imbau Manfaatkan Fitur Trip Planner

BACA JUGA:PLN Dukung Transisi Energi, Hadirkan 65 SPKLU di Tol Trans Jawa Timur untuk Kendaraan Listrik Ketika Mudik Lebaran

PLN Persero melakukan pemulihan di area banjir lahar Semeru-Media -PLN UID Jawa Timur

Agus Kuswardoyo, General Manager PLN UID Jawa Timur, menyatakan bahwa upaya normalisasi terus dilakukan meskipun cuaca ekstrem dengan hujan deras, agar pasokan listrik yang terputus dapat dipulihkan.

"Tim PLN berhasil memulihkan 88 gardu distribusi yang melayani 16.894 pelanggan sejak Minggu pagi, 21 April kemarin. Meskipun ada 2 gardu lagi yang perlu diperbaiki. Namun, Senin ini seluruhnya telah beroperasi normal," terang Agus Kuswardoyo. 

Untuk memenuhi kebutuhan listrik selama proses perbaikan, PLN menyediakan dua genset dengan kapasitas masing-masing 10.000 watt dan 5.500 watt.

BACA JUGA:PLN Pesan 7 Hal Ini Agar Rumah Aman saat Ditinggal Mudik Lebaran

BACA JUGA:Dukung Kelancaran Ibadah dan Mudik, PLN Berkomitmen Amankan Pasokan Listrik Selama Idulfitri

PLN memberikan bantuan kepada warga yang terkena banjir lahar Semeru-Media-PLN UID Jawa Timur

Selain itu, melalui PLN Peduli dan Yayasan Baitul Maal (YBM) PLN, bantuan juga diberikan kepada warga yang terdampak banjir lahar dingin Semeru.

Selain memulihkan jaringan listrik, PLN juga terus berkoordinasi dengan Muspika setempat dan BPBD Lumajang untuk memperoleh informasi terkait potensi bencana susulan.

Sumber: