Tugu Kalpataru Jadi Motivasi Mamah Oday Agar Bermanfaat Bagi Sesama

Tugu Kalpataru Jadi Motivasi Mamah Oday Agar Bermanfaat Bagi Sesama

Tugu Kalpataru itu dibangun sebagai simbol penghargaan Kalpataru 2018 yang diterima oleh Oday Kodariyah. --

Mamah Oday mengaku pernah menempuh beragam pendidikan pelatihan untuk menambah pengetahuannya. Mulai dari belajar tentang tanaman obat profesional, tanaman obat kelas pengobatan, diagnosa penyakit dengan cara kedokteran kelas pengobatan herbal, dan meramu jamu sesuai diagnosa kedokteran.

BACA JUGA: Dukung Lingkungan Sekolah yang Bersih dan Sehat, Kemendikbud Luncurkan Roadmap Sanitasi Sekolah 2024-2030

Semangat itulah yang membuat KTO Sari Alam menjadi pusat konsultasi dan pengobatan berbasis tanaman obat di Indonesia. Tidak hanya pasien dari dalam negeri, pasien dari luar negeri pun turut berdatangan.

Mamah Oday memanfaatkan kebun tanaman obatnya sebagai kebun koleksi, produksi dan klinik tanaman obat. Artinya kebun tersebut memiliki 3 fungsi, yaitu pelestarian, pengambangan dan pemanfaatan.

Di sela-sela acara peresmian, Riki mengatakan bahwa Indonesia harus dapat memanfaatkan potensi bioprospeksi Indonesia yang sangat tinggi.

BACA JUGA: Walhi Jatim: Hasil Pemilu 2024 Terus Bergulir, Pemimpin Baru Tak Berdampak pada Keseriusan Isu Lingkungan

Dalam perkembangannya, nilai ekonomi bioprospeksi diperkirakan mencapai USD 500 miliar per tahun yang mencakup sektor farmasi, produk pertanian, tanaman hias, kosmetik, dan berbagai produk bioteknologi lainnya.

“Keberhasilan bioprospeksi bergantung pada informasi awal yang didapat dari masyarakat lokal (local knowledge) yang secara turun temurun memanfaatkan sumber daya keanekaragaman hayati untuk berbagai kebutuhan," jelas Riki.

"Tak kalah penting, masyarakat harus mendapat manfaat dan memberi persetujuan terhadap pengembangan produksi bioprospeksi ini, sehingga tidak terjadi pembajakan kanekaragaman hayati (biopiracy),” lanjut Riki.

BACA JUGA: Bogasari Beri Penghargaan UKM Ramah Lingkungan

Tanpa adanya dukungan dari banyak pihak dan payung hukum yang kuat dalam pengelolaan sumber daya genetik, maka masyarakat lokal sulit memperoleh manfaat dari bioprospeksi ini, terutama dari sisi komersil.

Alhasil, Indonesia akan berpotensi kehilangan sumber daya genetik yang secara alami menjaga proses-proses ekosistem fundamental.

Dalam peresmian, semua tamu undangan diajak oleh Mamah Oday untuk melihat herbarium tanaman obat, serta fasilitas informasi dan pengobatan di KTO Sari Alam.

BACA JUGA: THP Kenjeran Akan Dibangun Besar-Besaran Hingga Telan Biaya Rp 23 Miliar, Dewan Soroti Kesiapan SDM dan Dampak Lingkungan

Di akhir perjalanan berkeliling kebun tanaman obat, Mamah Oday mengatakan bahwa penghargaan ini hanyalah bonus dari kerja keras yang dilakukan. "Tugu yang dilakukan sebagai pengingat bahwa perjuangan harus terus dilakukan agar dapat bermanfaat bagi generasi muda," tegasnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: