KUH dan Masyariq Gelar Bimtek Korwil dan Maktab di Jeddah: Perkuat Koordinasi untuk Antisipasi Masalah Haji

KUH dan Masyariq Gelar Bimtek Korwil dan Maktab di Jeddah: Perkuat Koordinasi untuk Antisipasi Masalah Haji

KUH dan Masyariq Gelar Bimtek Korwil dan Maktab di Jeddah: Perkuat Koordinasi untuk Antisipasi Masalah Haji--Kementerian Agama RI

HARIAN DISWAY - Bimbingan Teknis (Bimtek) Mitigasi Masalah haji digelar oleh Kantor Urusan haji (KUH) pada Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah bersama Masyariq (perusahaan penyedia layanan haji di Arab Saudi) pada 5-6 Mei 2024 di Jeddah.

Bimtek tersebut digelar untuk memperkuat koordinasi KUH, Masyariq, Korwil, dan Maktab dalam melakukan mitigasi dan antisipasi masalah haji.

Bimtek diikuti oleh koordinator wilayah pada Daerah Kerja Bandara, Makkah, dan Madinah, serta penghubung dan pengurus Maktab.

BACA JUGA:Hati-Hati Visa Non Haji, Jamaah Bisa Dideportasi

Untuk jemaah haji Indonesia sendiri terbagi dalam 73 Maktab. Setiap Maktab mengutus tiga orang yang terdiri atas ketua dan dua wakil untuk pertemuan tersebut.

Sehingga pada Bimtek tersebut ada total 219 peserta dari 73 Maktab.

"Bimtek bersama ini baru pertama kali diadakan. Bekerja sama KUH dengan perusahaan penyedia layanan (mashariq). Tahun-tahun sebelumnya, hanya sebatas perkenalan, tidak ada pembahasan khusus mengenai layanan dan problematikanya. Sehingga dalam penyelesaian masalah tidak optimal," terang Konsul Haji KJRI Jeddah Nasrullah Jasam pada Minggu, 5 Mei 2024.

BACA JUGA:Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Haji, 22 Kloter Pertama Terbang Tanggal 12 Mei

Menurut Nasrullah, Bimtek ini diawali dengan menginventarisir persoalan-persoalan yang pernah terjadi di tahun-tahun sebelumnya, terutama yang berkaitan dengan layanan Maktab.

"Tahun ini kita perkuat koordinasi sejak awal. Sesuai arahan Gus Men, kita bahas mitigasi potensi masalah. Kita berharap layanan lebih lancar dan masalah tidak terulang," ujar Nasrullah.

Diinventarisir persoalan layanan seperti pergerakan jemaah dari Makkah ke Masyair (Arafah - Muzdalifah - Mina), juga layanan tanazul, kepulangan jemaah, dan lainnya.

"Sejumlah persoalan masa lalu kita inventarisir, lalu kita cari solusi atas masalah-masalah tersebut untuk disampaikan ke Maktab. Sehingga bisa diambil langkah antisipasi dan mitigasi," terangnya.

Bimtek bersama ini menjadi sarana penting untuk memperkuat koordinasi antara KUH, penghubung Maktab, dan para pengurus Maktab.

Sebagai informasi, Maktab adalah kantor yang diberikan kewenangan pemerintah Arab Saudi untuk menyiapkan pelayanan jemaah haji, termasuk asal Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: kemenagri