Kantor Badan Kemanusiaan PBB UNRWA Ditutup Setelah Dibakar Massa Israel

Kantor Badan Kemanusiaan PBB UNRWA Ditutup Setelah Dibakar Massa Israel

Direktur UNRWA di Tepi Barat Adam Bouloukos mengunjungi kantor pusat di Yerusalem timur di mana jejak-jejak api terlihat setelah ekstremis Israel dilaporkan membakar perimeter bangunan tersebut--AFP

HARIAN DISWAY - Kantor pusat badan bantuan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) yang berlokasi di Yerusalem Timur melakukan penutupan sementara usai dibakar ekstremis Israel.

Aksi pembakaran kantor UNRWA ini terjadi pada hari Kamis, 9 Mei 2024 kemarin, yang mana berawal dari aksi unjuk rasa sekerumunan warga Israel di luar kompleks UNRWA. 

Para pengunjuk rasa ini didampingi oleh pihak bersenjata selama demo berlangsung, mereka juga menyerukan kalimat "Bakar Perserikatan Bangsa-Bangsa". 

BACA JUGA:Biden Akui Israel Gunakan Pasokan Senjata Amerika Untuk Serang Rafah

Hal tersebut disampaikan oleh Komisaris Jenderal UNRWA Philippe Lazzarini melalui unggahan dalam akun media sosial X miliknya. 

Lazzarini mengatakan insiden pembakaran ini terjadi ketika staf dan agensi PBB lainnya masih berada di dalam kompleks UNRWA, Namun Lazzarini menyatakan bahwa tidak terdapat korban dalam peristiwa ini.

Pemadaman api sendiri dilakukan oleh staff UNRWA, untuk meredam kobaran api sesegera mungkin sebelum menyambar pompa bensin dan diesel di lahan tersebut.

BACA JUGA:Israel Acak-Acak Rafah, Biden Ancam Akan Hentikan Pasokan Senjata


Komisaris Jenderal UNRWA Philippe Lazzarini-Srdjan Slavkovic- UN Photo

“Selama dua bulan terakhir, kaum ekstremis Israel telah melakukan protes di luar kompleks UNRWA di Yerusalem – Pekan ini, protes berkembang menjadi kekerasan ketika para pengunjuk rasa melemparkan batu ke arah staf PBB dan gedung-gedung kompleks.” kata Lazzarini 

Menurut keterangan yang diberikan Lazzarini, kejadian ini sebenarnya adalah yang kedua kalinya dalam minggu ini, setelah protes yang melibatkan kekerasan serupa pada hari Selasa, 7 Mei 2024 lalu.

“Sekali lagi, nyawa staf PBB berada dalam risiko serius. Mengingat insiden yang memilukan kedua dalam kurang dari seminggu ini, saya telah memutuskan untuk menutup kompleks kami sampai keamanan yang layak dipulihkan,” ungkapnya.

Lazzarini menyerukan kepada seluruh pihak yang memiliki pengaruh untuk mengakhiri serangan-serangan ini. Ia menuturkan bahwa para pelaku yang terlibat harus diselidiki dan bertanggung jawab atas tindakannya.

BACA JUGA:Negosiator Tiba di Kairo, Israel Ancam Perluas Serangan ke Gaza Jika...

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: