Viral Menyimpan ASI Dengan Metode Freeze-Dried, Bagaimana Dampaknya Pada Kualitas ASI?
IDAI menyebut freeze dried ASI masih belum terjaga kualistasnya.--Verywell Family
HARIAN DISWAY - Belakangan ini, air susu ibu yang dibekukan (freeze-dried ASI) menjadi bahan perbincangan para bunda di media sosial.
Nyatanya, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyebut freeze-dried ASI masih belum terjamin kualitasnya.
“Tanpa bukti penelitian yang memadai, hingga saat ini belum jelas apakah freeze-dried ASI memiliki protein, lemak, karbohidrat yang tepat sebagai sumber nutrisi penting yang dibutuhkan bayi, berikut zat aktif untuk kekebalan tubuh dan tumbuh kembang bayi,” terang Ketua Satgas ASI IDAI Dr. Naomi Esthernita Fauzia Dewanto.
Kedekatan ibu dan bayi karena ASI. IDAI menyebut freeze dried ASI masih belum terjaga kualistasnya.--Freepik
BACA JUGA:Pengaruhi Perubahan pada Fisik ASI, Ini Risiko Metode Freeze Drying pada ASI
Meskipun memperpanjang umur simpan ASI, IDAI mengungkapkan freeze-dried ASI memiliki risiko terkontaminasi bakteri yang tinggi karena tidak memiliki tahapan pasteurisasi dalam proses pengawetannya.
Oleh karena itu, IDAI mengingatkan para bunda agar tidak gegabah memberikan freeze dried ASI pada bayi mereka.
Terlebih, bila bayi mereka memiliki kondisi medis tertentu seperti bayi prematur, memiliki gangguan kekebalan tubuh, maupun penyakit kronis lainnya.
Dilain sisi, terdapat beberapa penelitian yang menemukan bahwa kandungan zat aktif yang ada di freeze-dried ASI tidak mengalami banyak perubahan.
Salah satunya penelitian yang dilakukan oleh Cortez dan Soria pada tahun 2016 dengan judul Pengaruh Pengeringan Beku terhadap Kadar Nutrisi, Polifenol, dan Oksidan ASI.
ASI yang baik untuk anak adalah ASI yang diberikan dalam kondisi segar. IDAI menyebut freeze-dried ASI masih belum terjamin kualitasnya.--Verywell Family
BACA JUGA:Pneumonia Pada Anak Merebak di Tiongkok, IDAI: Bukan Bakteri Baru
Meskipun demikian, IDAI juga menyebut ASI segar dari ibu merupakan ASI terbaik yang dapat diterima oleh bayi.
“Menyusui langsung dari payudara ibu sangat direkomendasikan agar dapat terjalin kontak erat antara ibu dan bayi, menumbuhkan rasa aman dan meningkatkan ikatan orangtua-anak. Menyusui bukan sekadar memberikan ASI,” kata Dr. Naomi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: