Peduli Isu Kesehatan Mental, Prodi Ilmu Komunikasi Untag Gelar Mindscape Exhibition and Talkshow bersama Psikolog

Peduli Isu Kesehatan Mental, Prodi Ilmu Komunikasi Untag Gelar Mindscape Exhibition and Talkshow bersama Psikolog

Dari kiri Drs. Widiyatmo Ekoputro, MA sebagai dosen MICE E, Fitria Fatmawati sebagai pembicara, dan Nur Syakbana sebagai Ketua Pelaksana saat sesi foto bersama pemberian cindera mata kepada pemateri. Surabaya, 30 Mei 2024. -Teddy Insani -

Namun, perasaan sesungguhnya yang ingin dikeluarkan ibarat seperti bagian bawah gunung es. Perasaan yang tidak diungkapkan itu memiliki ukuran dan dampak yang lebih besar. 

Perasaan yang tidak diungkapkan ini merupakan emosi yang terbentuk sejak kecil hingga dewasa. Biasanya emosi yang terpendam ini berupa perasaan takut, bingung, sedih, terluka, merasa bersalah, ditolak, tak berdaya, dan lain-lain. 

BACA JUGA: Merawat dan Meruwat Kesehatan Mental

Menurut Fitria, salah satu alasan penting mengapa ia memilih materi tentang isu kesehatan mental ini adalah karena banyaknya kasus yang menimpa kesehatan mental anak pada usia remaja.

Selain itu, menurut Fitria, tantangan perkembangan zaman juga menjadi salah satu faktor besar yang menimbulkan pergolakan pada batin anak usia remaja. Seperti adanya perkembangan teknologi, lingkungan pertemanan yang bervariasi, atau tuntutan belajar.

Hingga keterlibatan orang tua juga dapat menimbulkan isu yang berbeda. Isu yang timbul pada diri setiap remaja itulah pada akhirnya yang memicu adanya kenakalan remaja. Bahkan dapat mengganggu kegiatan produktivitas mereka.

BACA JUGA: Kampanye Kesehatan Mental via BTS bersama Cleo Hotels

Untuk mengatasi emosi yang seringkali tidak stabil, Fitria yang merupakan seorang psikolog juga mengajak dan mengajarkan untuk melakukan terapi mandiri yaitu mindfulness activity


Suasana audiens Mindscape saat talkshow berlangsung. Kamis, 30 Mei 2024 -Teddy Insani -

Terapi mandiri ini merupakan salah satu metode meditasi yang dilakukan agar kita lebih fokus pada keadaan sekitar dan bisa menerima emosi secara terbuka.

Kegiatan ini dilakukan dengan cara menarik napas dalam-dalam sambil memejamkan mata, kemudian mengembuskan napas secara perlahan sambil merasakan emosi yang ada pada tubuh. 

BACA JUGA: Awas, Sibling Bullying Berdampak Buruk pada Kesehatan Mental di Masa Depan

Pastikan juga Anda melakukan kegiatan ini secara berulang hingga emosi Anda mulai stabil. Selain itu, Fitria juga berharap dengan adanya talkshow ini, para remaja mulai memiliki kesadaran tentang perasaan mereka.

Juga tidak mengabaikan apa yang mereka rasakan. Fitria juga berharap ketika sudah terdeteksi masalah kesehatan mental pada diri Anda, sebaiknya segera mencari bantuan profesional.

Sebab setiap orang memiliki emosi dan kebutuhan yang berbeda. Emosi yang lama dipendam dan diabaikan akan semakin menumpuk dan dapat menjadi bom waktu di kemudian hari. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber