Masih Bersifat Endemik, Covid 19 Belum Sepenuhnya Hilang
Covid 19 masih berstatus endemik dan dapat terjadi lonjakan kapan saja.--freepik
HARIAN DISWAY - Status Covid-19 hingga kini masih dinyatakan endemik dan dapat kembali merebak dengan gelombang yang tinggi.
Sejak pandemi di tahun 2020, virus Covid-19 ini tidak menghilang begitu saja. Virusnya terus berkembang dan memunculkan virus dengan varian yang baru.
Dengan status endemik ini, virus Covid-19 masih dalam level yang stabil rendah. Epidemiolog dari Universitas Griffith Australia Dicky Budiman mengungkapkan bahwa walau ada lonjakan kasus, virus ini tidak akan kembali menyebabkan pandemi seperti saat ada varian Delta.
BACA JUGA:Kasus Covid-19 Masih Terkendali, Kemenkes Tegaskan Belum Ada Pembatasan
“Ya setidaknya kabar baiknya, tidak akan menyebabkan situasi seperti waktu (varian,Red) delta,” ucapnya.
Kemudian ia menambahkan bahwa hal itu karena mayoritas penduduk di Indonesia sudah memiliki imunitas. Apalagi yang sudah divaksinasi.
“Virus ini dapat menyebabkan lonjakan tapi dengan status imunitas yang ada herd immunity yang ada, meskipun kekebalan komunalnya sedikit menurun tetap bisa melindungi kelompok yang rawan,” jelas peneliti Global Health Security ini.
Epidemiolog Universitas Griffith, Australia Dicky Budiman-Dok Pribadi-
BACA JUGA:Berapa Lama Sih Booster Bisa Melindungi Kita dari Varian Virus Corona?
Lonjakan kasus akan tetap ada, tetapi masih bisa diatasi karena mayoritas penduduk sudah membangun imunitasnya. Dicky mencontohkan Singapura yang mengalami lonjakan kasus. Namun hingga saat ini belum meningkatkan status kedaruratan kesehatan menjadi pandemi.
Hal ini ditopang oleh faktor imunitas yang didapatkan merupakan efektivitas dari vaksin yang didapatkan semenjak pandemi Covid-19 di tahun 2020 kemarin. Walaupun, efektivitas dari vaksinnya dapat menurun, tetapi di tengah mutasi virus yang terus terjadi masih dapat melindungi masyarakat dari keparahan dan kematian.
“Tetapi masih harus terus diingat, kalau status imunitasnya tidak update terus ini juga menginfeksi kelompok rawan seperti lansia dan anak,” pungkas Dicky Budiman.
BACA JUGA:Pakar: Varian Baru Covid-19 dari Singapura Kemungkinan Sudah Masuk ke Indonesia
Dicky juga menjelaskan bahwa kelompok rawan seperti lansia dan anak harus memiliki imunitas yang tinggi karena akan mudah terinfeksi. Salah satunya dengan di vaksin dan booster. Dalam pernyataannya kemarin, Dicky sempat membahas bahwa Indonesia diuntungkan dengan banyaknya populasi anak muda yang sudah membangun status imunnya.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: