Cheng Yu Pilihan Dekan Fakultas Teknik Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (UWKS) Johan Paing: Fa Fen Tu Qiang

Cheng Yu Pilihan Dekan Fakultas Teknik Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (UWKS) Johan Paing: Fa Fen Tu Qiang

Cheng Yu Pilihan Dekan Fakultas Teknik Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (UWKS) Johan Paing: Fa Fen Tu Qiang-HARIAN DISWAY-Dokumen Pribadi

Dulu, ketika belum ada telepon, bisa berkomunikasi jarak jauh secara real time dengan orang lain adalah bagaikan mimpi. Setelah ada telepon, bisa video call-an pun hanya kita dapati dalam film-film sains fiksi –sebuah hil yang mustahal dilakukan manusia biasa. 

Begitulah, hal-hal yang luar biasa di dunia agaknya memang seperti yang dibilang Johan Paing, "Semua berawal dari mimpi." Dekan Fakultas Teknik Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (UWKS) ini sudah membuktikannya sendiri.

BACA JUGA:Cheng Yu Pilihan Wakil dekan I Fakultas Hukum Universitas Surabaya Peter Jeremiah Setiawan: Le Shan Bu Juan

"Tahun 2000-an, saya mulai berani membuat dream book tentang I want to have, I want to do, dan I want to be. Lalu, saya secara konsisten melakukan afirmasi. Kini, beberapa impian tentang to have, to be, dan to do itu mulai terwujud," kata Johan. 

Ia menyebut beberapa contohnya. "Awalnya dari membangun gedung, sekarang saya menjadi pembangun manusia. Saya juga bisa pergi ke Malaysia, Singapura, dan Australia. Bahkan, hidup saya ternyata bisa bermanfaat dan berdampak bagi orang banyak," ujar Johan.

Dalam ajaran Tiongkok klasik, dan Indonesia juga tentu saja, tugas seorang guru berkutat pada apa yang disebut Johan tadi: "pembangun manusia". Atau, mengutip istilah Sastrawan Soviet Yury Olesha (1899–1960) yang dikutip Stalin dan pada 2018 dinukil Xi Jinping, "Guru merupakan 'arsitek jiwa manusia'."

BACA JUGA:Cheng Yu Pilihan Anggota DPRD dan ketua DPD PSI Kota Semarang Melly Pangestu: Yan Xing Yi Zhi

Han Yu, penyair dinasti Tang, pernah menulis sajak yang salah satu baitnya berbunyi, "师者, 所以传道受业解惑也" (shī zhě, suǒ yǐ chuán dào shòu yè jiě huò yě). Terjemahan bebasnya kira-kira: guru ialah mereka yang menyebarluaskan ajaran yang lurus, memberikan keahlian, dan membantu memecahkan permasalahan. 

Semakna, di Indonesia kita mengenal tugas seorang guru sebagaimana diwejangkan Ki Hadjar Dewantara, "Ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani". Yang Anda pasti hafal di luar kepala artinya: di depan harus memberi teladan, di tengah harus membangun ide dan gagasan, di belakang harus bisa memberikan dorongan.

Harapannya, bila guru telah menunaikan kewajiban-kewajiban tersebut, murid akan bisa "发奋图强" (fā fèn tú qiáng): mewujudkan mimpi dengan semangat yang berkobar-kobar. Namun demikian, filsuf Mencius mengingatkan kita, "大匠能与人规矩, 不能使人巧" (dà jiàng néng yǔ rén guī jǔ, bù néng shǐ rén qiǎo): guru hanya mengajarkan cara, sukses/tidaknya murid tetap bergantung pada usahanya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: