Gejala Serangan Jantung pada Perempuan: Kenapa Sering Tidak Disadari?

Gejala Serangan Jantung pada Perempuan: Kenapa Sering Tidak Disadari?

Ketua PP PERKI dr. Radityo Prakoso, SpJP(K) mentungkapkan bahwa 80 persen penyakit jantung dapat dicegah--pinterest

Rasa sakit ini sering kali dirasakan sebagai tekanan atau ketidaknyamanan yang berkepanjangan, bukan rasa sakit yang tajam.

4. Napas Pendek dan Cepat Lelah: Aktivitas sehari-hari yang biasanya mudah, tiba-tiba terasa berat? Atau kamu sering merasa sesak napas?

itu bisa jadi tanda adanya masalah pada jantung. Jika berjalan jarak pendek atau menaiki tangga membuatmu kehabisan napas, segeralah periksa ke dokter.

5. Ansietas dan Depresi: Perasaan cemas dan depresi yang tiba-tiba dan tidak biasa juga bisa menjadi tanda awal serangan jantung. Stres dan kecemasan yang tak dapat dijelaskan seringkali muncul sebelum serangan jantung pada perempuan.

BACA JUGA:Apakah Gejala Serangan Jantung sama dengan Gejala Maag?

Kenapa Gejala Itu Sering Terlewatkan?

Gejala serangan jantung pada perempuan seringkali tidak spesifik dan mudah disalahartikan sebagai masalah kesehatan lainnya, seperti gangguan pencernaan atau stres. Kurangnya kesadaran juga menjadi faktor utama.

Banyak orang, termasuk perempuan sendiri, yang belum menyadari bahwa serangan jantung juga bisa terjadi pada mereka.

Stigma yang mengaitkan serangan jantung dengan gaya hidup tidak sehat dan usia lanjut juga menghalangi perempuan untuk mengakui risiko mereka sendiri.

Selain itu, perempuan cenderung lebih lama menunda mencari bantuan medis dibandingkan pria, karena mereka tidak menganggap serius gejala yang mereka alami atau tidak ingin merepotkan orang lain.

Akibatnya, mereka sering kali baru mendapatkan bantuan ketika kondisi sudah parah.

BACA JUGA:Kenali Faktor Risiko Serangan Jantung, Ada yang Permanen, Ada yang Bisa Diminimalisir

Mengetahui gejala-gejala ini dan tidak meremehkannya bisa menyelamatkan nyawa. Jika kamu atau orang terdekatmu mengalami gejala-gejala ini, segera cari bantuan medis. Jangan biarkan stigma dan kesalahpahaman menghalangi langkahmu untuk mendapatkan pertolongan. (*)

Artikel ini ditulis oleh Siti Yulaikah, mahasiswa Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung, peserta di Magang Reguler Harian Disway

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: