Fase Pemulangan Ibadah Haji Debarkasi Surabaya Tuntas, 10 Jamaah Masih Dirawat di RS Arab Saudi

Fase Pemulangan Ibadah Haji Debarkasi Surabaya Tuntas, 10 Jamaah Masih Dirawat di RS Arab Saudi

Rombongan jamaah haji kloter pamungkas, 106 tiba di Bandara Internasional Juanda, sebelum menuju ke Asrama Debarkasi Surabaya.-Humas Kemenag Jatim-

SURABAYA, HARIAN DISWAY - 333 jamaah haji yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 106 telah tiba di Asrama Haji Sukolilo, SURABAYA pada Senin, 22 Juli 2024 pukul 17.15 WIB. 

Mereka berasal dari Pamekasan, Sidoarjo, Bojonegoro, Gresik, Madiun, Magetan, Surabaya, Probolinggo, Jombang, dan Embarkasi Palembang. 

Kedatangan kloter pamungkas tersebut juga menandakan tuntasnya fase pemulangan jamaah haji Debarkasi Surabaya.

BACA JUGA:333 Orang Jemaah Haji Kloter Akhir Jatim Tiba di Bandara Juanda

Direktur Layanan Haji Luar Negeri Kementerian Agama, Subhan Cholid mengungkapkan, sebanyak 400 ribu lebih jamaah haji asal Indonesia wafat di Arab Saudi. 

Kemudian, meskipun fase pemulangan telah tuntas, ternyata masih ada 60 jamaah haji dari Indonesia yang dirawat di RS Arab Saudi. 10 orang diantaranya berasal dari Jawa Timur.

"Kita doakan semoga diberi kesembuhan. Nantinya jamaah jadi tanggung jawab kami mengantar ke rumah masing-masing ketika layak terbang," ujar Subhan dalam keterangannya, Selasa, 23 Juli 2024.

Sebagaimana diketahui, pada musim haji 2024, Embarkasi Surabaya berhasil memberangkatkan 39.264 jamaah. Sedangkan pada fase pemulangan, 39.163 jamaah yang tiba di tanah air. 

BACA JUGA:Operasional Pemulangan Jemaah Haji Resmi Berakhir, 461 Orang Jemaah Tinggal di Tanah Suci Untuk Selamanya

Artinya, terdapat selisih 101 jamaah antara total keberangkatan dan pemulangan. Hal ini lantaran ada 81 jamaah haji dinyatakan wafat di Arab Saudi. Kemudian 10 jamaah masih dirawat di Arab Saudi.

"Lalu ada 10 jamaah yang pulang mandiri (tidak ikut rombongan). Dengan biaya sendiri karena tidak memperoleh seat saat waktu yang diinginkan," ujar Sekretaris PPIH Debarkasi Surabaya Abdul Haris.

Selain biaya pengobatan ditanggung pemerintah, jamaah haji yang sakit di Arab Saudi juga dimonitoring kesehatannya oleh petugas dari KUH dan Konsulat Jenderal Indonesia yang ada di Jeddah.

Perkembangan kesehatan mereka kemudian dilaporkan secara periodik kepada Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Republik Indonesia. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: