UEA, AS, dan Israel Diam-Diam Ketemuan untuk Bahas Rencana Pasca-perang Untuk Gaza!
Orang-orang melarikan diri dari kamp pengungsi al-Bureij di Jalur Gaza tengah menyusul pemboman Israel pada 23 Juli 2024, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok militan Hamas Palestina.-EYAD BABA / AFP-
Ketiga, Israel dinilai perlu memberikan izin Otoritas Palestina untuk melakukan manajemen pemerintahan di Gaza dan menyetujui solusi dua negara.
Keempat, AS dinilai perlu mengambil peran dalam upaya pemulihan Gaza maupun menciptakan perdamaian karena posisi strategis yang dimilikinya.
BACA JUGA:Israel Kecam Keputusan Mahkamah Internasional: Orang Yahudi Berhak di Tanah Mereka Sendiri!
Lana mengingatkan bahwa Gaza tidak akan dapat leluasa bergerak untuk memperbaiki keadaan jika terus mendapatkan tekanan dari pendudukan yang dilakukan Israel.
Oleh karena itu, Lana mengungkapkan perlunya peran Otoritas Palestina yang sah untuk benar-benar diwujudkan.
Lana sadar bahwa beberapa syarat yang ia ajukan itu terasa berat bagi pihak-pihak yang akan melakukannya. Contohnya, pihak Israel yang diketahui sejak lama getol menolak upaya solusi dua negara.
Israel juga tegas menolak peran resmi kehadiran Otoritas Palestina di Gaza, terlebih lagi peran Hamas.
Dalam laporan yang dirilis Media AS, Axios ini, diketahui bahwa PM Israel Benjamin Netanyahu minggu ini dijadwalkan akan pergi ke Washington untuk menemui Presiden AS Joe Biden dan berbicara di Kongres AS.
Salah satu hal yang nantinya dibahas dalam pertemuan tersebut adalah mengenai kondisi Israel dan Palestina.
Artikel ini ditulis oleh Vrisca Sheilla, mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya, peserta Magang Regular di Harian Disway.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: axios