IDAI Beberkan 10 Tantangan yang Dihadapi Anak Indonesia Masa Kini

IDAI Beberkan 10 Tantangan yang Dihadapi Anak Indonesia Masa Kini

Anggota Unit Kerja Koordinasi Tumbuh Kembang Pediatri Sosial IDAI & Guru Besar Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya, Prof. Dr. Ahmad Suryawan, SpA(K), dalam seminar "Membangun Generasi Anak Indonesia Sehat Menuju Indonesi-IDAI-

HARIAN DISWAY - Masih dalam kemeriahan peringatan Hari Anak Nasional 2024, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengungkapkan tantangan yang akan dihadapi oleh anak-anak Indonesia masa kini dan masa mendatang.

Anggota Unit Kerja Koordinasi Tumbuh Kembang Pediatri Sosial IDAI Prof. Dr. Ahmad Suryawan, SpA(K), memaparkan terkait banyaknya tantangan yang mau tidak mau harus dihadapi oleh anak-anak Indonesia.

Berikut adalah 10 tantangan yang dihadapi anak Indonesia di masa kini berbasis perkembangan otak anak menurut IDAI:

1. Indonesia dalam konteks negara: memiliki populasi terbanyak ke-4 di dunia.

Dijelaskan oleh Prof Ahmad, bahwa Indonesia kini memiliki populasi anak sebesar 80 juta dan menjadi populasi anak terbesar keempat di dunia. 

“Lebih dari separuh anak Indonesia terdapat di 5 provinsi. Yakni Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatera Utara, dan Banten,” ungkapnya.

Dalam data yang dipaparkan oleh Guru Besar Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya itu, populasi anak di Jawa Barat mencapai 18,6 persen, kemudian diikuti Jawa Timur 12,8 persen, Jawa Tengah 12,0 persen, dan Banten 4,4 persen. Sisanya merupakan total dari populasi di provinsi lain, yakni sebesar 46 persen.


Anggota Unit Kerja Koordinasi Tumbuh Kembang Pediatri Sosial IDAI & Guru Besar Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya, Prof. Dr. Ahmad Suryawan, SpA(K), dalam seminar -IDAI-

BACA JUGA:Forum Anak Nasional Suarakan 5 Poin Aspirasi Dalam Hari Anak Nasional 2024.

2. Kemiskinan dan ketimpangan pada anak-anak Indonesia: tantangan multidimensi.

Saat ini, kondisi kemiskinan anak di Indonesia mengalami keterpurukan. Bahkan apabila dilihat dari data yang dipaparkan Prof Ahmad, terlihat bahwa jumlah anak yang hidup dalam kemiskinan lebih tinggi dibandingkan orang dewasa, yakni 12 persen dibandingkan 9,8 persen.

“Kemiskinan anak ada dalam beragam bentuk. Yaitu listrik dan air, kesehatan, gizi, pendidikan, perlindungan, dan tempat tinggal,” kata Ahmad.

3. Kesehatan anak dan remaja.

Data yang dipaparkan olehnya, menunjukkan bahwa Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih terlalu tinggi. Yakni mencapai 305 pada 2015 per 100 ribu kelahiran hidup.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: seminar media idai