Makin Panas, Gara-Gara Tidak Hadiri Pidato Netanyahu, Trump Tuduh Kamala Harris Antisemit!
Mantan Presiden AS dan kandidat presiden Partai Republik 2024 Donald Trump memberi isyarat setelah berbicara di "The Believers Summit" Turning Point Action di West Palm Beach, Florida, pada 26 Juli 2024. Dalam kampanye tersebut, Trump sempat melayangkan u-CHANDAN KHANNA / AFP-
HARIAN DISWAY - Calon Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berpidato dalam kampanyenya di Turning Point USA Believers Summit, Florida pada Jumat, 26 Juli 2024.
Dalam pidatonya itu, ia sempat melontarkan klaim bahwa rivalnya, Kamala Harris, merupakan pribadi yang dinilai berpandangan antisemitik.
Tuduhan itu terucap dari mulut Trump dengan mengungkit kejadian saat Harris tidak hadir ketika Netanyahu berpidato di Kongres AS pada Rabu, 24 Juli 2024 lalu.
“Dia tidak suka orang Yahudi. Dia tidak suka Israel. Begitulah adanya, dan begitulah selamanya. Dia tidak akan berubah,” ucap capres negara adidaya yang sempat telinganya ditembak kala berkampanye di Pennsylvania itu.
Kamala Harris yang absen dalam kesempatan mendengarkan pidato dari PM Israel Benjamin Netanyahu itu benar adanya. Harris menjelaskan bahwa dirinya harus menghadiri acara lain, yakni kampanye di daerah Indianapolis.
Ia lantas menggelar pertemuan terbuka dengan Netanyahu pada Kamis, 25 Juli 2024.
BACA JUGA:Fakta-fakta Sosok Kamala Harris, Pesaing Donald Trump di Pilpres AS
BACA JUGA:James David Vance, Pengkritik Trump Jadi Cawapres, Bisa Jadi Bumerang Politik
Perempuan yang masih menjabat sebagai Wakil Presiden AS ini juga diketahui merupakan istri dari seorang Yahudi, Doug Emhoff, kelahiran Brooklyn, New York pada 1964.
Dalam kampanye yang berjalan sekitar satu jam itu, Trump juga sempat mengecam keputusan Harris mengenai persetujuannya terhadap pemberlakuan aborsi di AS.
"Jika Kamala Harris mendapatkan kehendaknya (jadi Presiden,Red), mereka akan memiliki undang-undang federal untuk aborsi, untuk merobek bayi dari rahim pada bulan kedelapan, kesembilan, dan bahkan setelah lahir. Mereka akan mengeksekusi bayi setelah lahir," ujar Trump.
Salah satu strategi Trump saat berkampanye di lingkungan konvensi keagamaan berhaluan kanan di Florida itu adalah dengan menyebutkan rencananya di pemerintahan kelak, yakni menunjuk hakim konservatif sehingga dapat melindungi kebebasan beragama di AS.
Pria yang pernah menikah hingga tiga kali ini juga menilai bahwa Harris adalah wapres yang gagal, paling tidak kompeten, serta berhaluan paling kiri (sangat liberal) selama sejarah AS.
BACA JUGA:Profil JD Vance, Cawapres Donald Trump yang Pernah Sebut Trump Hitler-nya Amerika
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: