Prancis Minta Maaf atas Parodi The Last Supper di Opening Ceremony Olimpiade, Tapi Ngeles Begini

Prancis Minta Maaf atas Parodi The Last Supper di Opening Ceremony Olimpiade, Tapi Ngeles Begini

PRANCIS minta maaf atas parodi The Last Supper di opening ceremony Olimpiade Paris 2024.-Olympics.com-

HARIAN DISWAY - Penyelenggara Olimpiade Paris 2024 akhirnya meminta maaf. Hal itu terkait dengan segmen house party dalam opening ceremony yang digelar pada Jumat, 26 Juli 2024.

Terutama untuk sketsa yang dianggap memparodikan peristiwa The Last Supper (alias Perjamuan Terkahir), seperti dalam lukisan terkenal Leonardo Da Vinci.

Lukisan Da Vinci itu menggambarkan momentum ketika Yesus Kristus menyatakan bahwa seorang rasul akan mengkhianatinya. Ia duduk bersama 12 muridnya pada malam terakhir di Jerusalem. Sebelum Ia disalibkan.

BACA JUGA:Bukan Amerika, Korsel Puncaki Klasemen Sementara Olimpiade Paris 2024!

Nah, dalam salah satu segmen di opening ceremony, pertunjukan di Debilly Bridge menampilkan DJ dan produser Barbara Butch, seorang ikon LGBTQ+ dan beberapa penari queer.


PRANCIS minta maaf atas parodi The Last Supper di opening ceremony Olimpiade Paris 2024. Foto: Barbara Butch (tengah) dan para penari drag.-Olympics.com-

Barbara Butch mengenakan gaun biru dan hiasan kepala dari perak yang tampak seperti lingkaran cahaya. Di kanan kirinya, dia diapit seniman drag dengan aneka kostum dan dandanan.

Ada perempuan berewok, Maria Antoinette ber-makeup tebal, seorang anak kecil, hingga transpria yang hanya mengenakan pakaian dalam. Sampai kemaluannya menyembul.

BACA JUGA:Seksis! Komentator Bob Ballard Dicekal dari Olimpiade Paris 2024 Gara-Gara Merendahkan Perenang Australia

Setelah mendapatkan hujatan dari berbagai pihak, penyelenggara Olimpiade Paris merilis permintaan maaf pada Minggu malam, 28 Juli 2024. Namun, permintaan maaf itu hanya ditujukan kepada mereka yang tersinggung atas adegan yang mengingatkan mereka pada peristiwa Ilahiah Perjamuan Terakhir.

Direktur artistik opening ceremony Thomas Jolly membantah bahwa adegan itu adalah parodi The Last Supper. Sebaliknya, ia mengaku bahwa adegan tersebut dimaksudkan untuk merayakan keberagaman dan menghormati pesta dan keahlian memasak Prancis.

"Jelas tidak pernah ada niat untuk menunjukkan rasa tidak hormat kepada kelompok agama mana pun. Menurut saya dan Thomas Jolly, kami benar-benar berusaha merayakan toleransi masyarakat," kata juru bicara Paris 2024 Anne Descamps, seperti dikutip The Guardian.

BACA JUGA:Olimpiade Paris 2024: Rinov/Pitha Kalah Telak dari Zheng/Huang, Masih Bisa Lolos Asal...

BACA JUGA:Olimpiade Paris 2024: Gregoria dan Ginting Menang Mudah, Tapi Sempat Tegang Akut

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: the guardian