Upacara HUT Kemerdekaan Para Mantan Presiden Indonesia
ILUSTRASI upacara HUT Kemerdekaan RI para mantan presiden Indonesia..-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-
KALAU MAU lihat peta politik tanah air, gampang saja. Salah satu indikatornya, lihat saja siapa mantan capres dan cawapres yang hadir di acara HUT Kemerdekaan di istana.
Kalau mereka hadir, fixed mereka berada di belakang presiden sekarang. Kalau tidak hadir, sudah pasti ada keruwetan dengan urusan penguasa istana sekarang.
Tahun ini Presiden Ke-5 Megawati Soekarnoputri dan Presiden Ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sudah menyatakan tidak bisa menghadiri undangan HUT di IKN. Alasannya, sudah ada agenda upacara masing-masing.
BACA JUGA: Profil dr Soeharto yang Dapat Gelar Pahlawan, Bukan Mantan Presiden
BACA JUGA: Prabowo Bakal Bangun Kantor untuk Mantan Presiden Jika Nantinya Terpilih
SBY lebih memprioritaskan upacara di kampung halamannya, Pacitan. Megawati, ketum PDIP, memilih upacara di Lenteng Agung, Jakarta, bersama kader.
Di era pemerintahan Jokowi, SBY hanya hadir di istana pada 2017. Selebihnya absen. Sikap itu tak lepas dari pilihan Partai Demokrat yang menjadi oposisi.
Bergabungnya sang anak Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di kabinet Jokowi belum juga membuat SBY ikut agustusan di istana.
Saya melihat, masuknya AHY ke kabinet adalah efek manuver Demokrat yang bergabung ke koalisi pendukung Prabowo-Gibran. Yang berkoalisi itu SBY dengan Prabowo. Bukan dengan Jokowi.
Kalau Megawati tidak hadir di IKN, jelas efek pilpres. Jalan yang berbeda di pilpres membuat hubungan ibu (Mega) dan anak (Jokowi) berpisah. Situasi masih hangat.
Padahal, sejak 2014, sejak Jokowi berkuasa, Mega selalu tampil di setiap HUT Kemerdekaan. Tahun ini sudah terkonfirmasi tak hadir. ”Ibu Mega diagendakan memimpin upacara tujuh belasan di sekolah partai,” jelas Djarot Saiful Hidayat, salah seorang ketua PDIP.
Di era SBY, selama sepuluh tahun, Mega juga tak pernah upacara di istana. Kala itu PDIP menjadi oposisi setelah dua kali kalah pilpres.
HUT di istana adalah acara kenegaraan. Seharusnya punya nilai yang tinggi. Namun, hubungan politiklah yang membuat para mantan presiden mempunyai agenda sendiri.
Presiden Ke-3 B.J. Habibie, setelah lengser (semasa hidupnya), selalu tujuh belasan di istana. Bila posisinya ada di tanah air. Itu karena setelah menjabat, ia memilih untuk melepas atribut politik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: