5 Fakta Film It Ends With Us, Blake Lively Kok Malah Dikritik Korban KDRT?
Blake Lively dan Justin Baldoni berperan sebagai Lily Bloom dan Ryle Kincaid dalam film It Ends With Us--Instagram @itendswithusmovie
It Ends With Us membahas mengenai kesehatan mental. Ia berfokus pada trauma masa kecil dan kekerasan dalam hubungan.
Film ini menunjukkan bagaimana luka psikologis dari masa lalu akan mempengaruhi keadaan saat ini, dan bagaimana kekerasan dalam hubungan akan mengganggu kesehatan mental.
Lewat kisah Lily Bloom yang berjuang untuk melawan rasa trauma masa lalu dan konflik hubungan barunya, film ini akan menyampaikan pesan yang penting bagi banyak orang. Khususnya bagi mereka yang pernah atau sedang terjebak dalam toxic relationship.
BACA JUGA:Sinopsis Till Death, Film Thriller Megan Fox yang Tayang 3 Agustus 2024 di Bioskop TransTV
BACA JUGA:Agustus Seru di Netflix: Deretan Film Terbaru Siap Menghibur!
5. Blake Lively Malah Dikritik Korban KDRT
5 FAKTA film It Ends With Us, Blake Lively kok malah dikritik korban KDRT? Foto: Blake Lively ketika menghadiri premiere It Ends With Us di London, 8 Agustus 2024. -Justin Tallis-AFP
Meski ceritanya berpusat pada toxic relationship, dan berpihak pada korban kekerasan dalam hubungan, film It Ends With Us justru mendapatkan kritik tajam. Terutama dari penggemar novel It Ends With Us karya Colleen Hoover.
Blake Lively-lah yang menjadi pusat kritik dari para penyintas kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Mereka mengatakan bahwa aktris tersebut telah mengalihkan fokus dari premis utama It Ends with Us selama promosi film tersebut.
Materi promosi film dinilai terlalu manis dan berbunga-bunga. Bahkan poster utamanya, yang menampilkan Blake Lively sebagai Lily Bloom sedang tersenyum, dianggap menimbulkan kesan bahwa film itu bergenre komedi romantis. Padahal temanya dark banget.
"It Ends With Us digambarkan sebagai chick flick yang mengesankan, 'Ajak teman-temanmu, pakai gaunmu yang tercantik, dan kita nobar film ini.' Padahal bukan itu yang dimaksud," kata Yesenia Puente Bravo, salah seorang penyintas KDRT penggemar novel Hoover.
BACA JUGA:Film A Legend Dihujat Fans Gara-Gara AI, Begini Pembelaan Jackie Chan dan Sutradara
BACA JUGA:Blake Lively Pancing Spekulasi Lady Deadpool dalam Deadpool & Wolverine Gara-Gara Ini
"Kami yang membaca buku Colleen Hoover dan merasa related dengan Lily Bloom ingin menonton film itu bukan karena kisah yang berbunga-bunga, rambut, atau pakaian Blake Lively," katanya. "Kami pergi ke sana karena kami ingin melihat diri kami sendiri di layar lebar," lanjutnya.
Sebenarnya, trailer film itu sudah cukup menjelaskan bahwa It Ends With Us mengusung tema yang sangat serius. Tapi, mereka kecewa dengan Blake Lively yang tampil terlalu manis selama promosi film. Dan sama sekali tidak menyentuh akar permasalahan yang dihadapi jutaan perempuan korban KDRT di seluruh dunia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber