Kisah Traveller Perempuan dari berbagai Negara Kagumi Wisata Indonesia
Kisah Traveller Perempuan dari berbagai Negara Kagumi Wisata Indonesia. Di Pura Tirta Empul semua ikut melukat. Yakni ritus pembersihan diri dan pikiran manusia menggunakan air yang bersumber dari kolam petirtaan.-Cornelia Nathalie-Harian Disway
Petualang solo sebagian besar laki-laki. Tapi tak sedikit pula petualang solo perempuan atau solo woman traveller. Mereka disatukan dalam program liftlifetravel. Dari berbagai negara. Dan mereka memilih Indonesia sebagai destinasi petualangannya.
Liftlifetravel memiliki berbagai cabang di berbagai belahan dunia. Tiap mereka berlomba-lomba mempromosikan keindahan negerinya. Tak terkecuali liftlifetravel Indonesia. Mereka berhasil mengumpulkan 12 orang yang berminat.
Pesertanya khusus perempuan. Peminatnya tentu para traveller perempuan. Dari berbagai negara. Bahkan sebagian besar sudah lanjut usia. "Kami mengumpulkan mereka di Jakarta terlebih dulu. Kemudian dibawa ke berbagai destinasi menarik di sana," ungkap Country Leader Indonesia Liftlifetravel Cornelia Nathalie.
BACA JUGA:Pesona Barkhor Bazaar, Tibet, Meneguk Harmoni dalam Secangkir Teh
Kisah Traveller Perempuan dari berbagai Negara Kagumi Wisata Indonesia. Di Yogyakarta, kebersamaan solo woman traveller dari berbagai negara ini menikmati kebersahajaan budaya Jawa yang hangat.-Cornelia Nathalie-Harian Disway
Mereka dibawa ke sentra penjualan jamu di salah satu sudut Kota Jakarta. Mencicipi aneka minuman herbal tradisional khas Nusantara itu. Kemudian setelah menginap semalam di hotel, mereka diterbangkan ke Yogyakarta.
Di Yogya, para traveller dijemput oleh mobil khusus yang disediakan pengelola. Mengantar mereka menuju kawasan Kebon Agung. Menginap di rumah-rumah warga di sana. "Kami memang sudah memberitahu sejak awal. Bahwa di Yogya, menginapnya bukan di hotel berbintang. Tapi di rumah warga," ungkapnya.
Hal itu untuk menunjukkan pada para wisatawan tentang kultur Jawa. Termasuk ramahnya para penduduk pada mereka. Bahkan para perempuan traveller itu turut membantu proses memasak dan sebagainya. "Yang mereka heran dan tak terbiasa adalah toilet jongkok," ujarnya, kemudian tertawa.
BACA JUGA:Liburan Sambil Kerja Pakai Work and Holiday Visa, Ini Syarat-Syaratnya
Mereka mau tidak mau harus mencoba. Bahkan Cornelia ikut mengajarkan tahap-tahapnya. Di rumah penduduk di Kebon Agung, para pelancong itu belajar banyak. Tentang interaksi sosial khas masyarakat setempat, mencicipi kelezatan kuliner, hingga diajak bermain gamelan.
Para perempuan itu cukup tertarik dengan musik gamelan Jawa. Di sebuah bangunan yang menyimpan perangkat musik itu, mereka diajak untuk bermain. Seorang memainkan kenong, seorang lagi gong, peking, tiap orang mendapat alat musiknya masing-masing.
Pada pagi hari, mereka diajak ke sawah. Menyaksikan proses bercocok-tanam yang dilakukan oleh petani setempat. Mulai dari tahap menggemburkan tanah. Itu yang membuat mereka senang. Karena bisa bermain-main dengan kerbau yang digunakan membajak. Saat lumpur terpercik di tubuh, terlontar tawa ceria.
BACA JUGA:Huaxiacheng di Weihai, Tiongkok: Bekas Tambang yang Disulap jadi Wisata Menawan
Mereka juga diajak mengunjungi Sungai Elo di Magelang. Bermain arung jeram. Menyusuri sungai yang dikenal bersih dan asri tersebut. Kemudian sore harinya mengunjungi Underground Mosque atau Sumur Gumuling yang ada di Pusat Kota Yogyakarta.
Salah seorang traveller asal Irak, Enas Watheq Alshami, terkesan dengan keindahan masjid tersebut. "Ini mengembalikan kerinduan saya terhadap nuansa Islami di kampung halaman saya di Irak. Saya kagum dengan kultur Islam di Indonesia. Apalagi saat salat tiba, ada suara azan terdengar. Masyarakat Indonesia relijius tapi juga sangat toleran. Mereka tak lupa dengan kewajiban salat," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: harian disway