Penurunan Polusi Udara di Asia Selatan Berkontribusi pada Penurunan Polusi Global

Penurunan Polusi Udara di Asia Selatan Berkontribusi pada Penurunan Polusi Global

Tembok Besar Jinshanling terlihat di bawah polusi badai pasir di Chengde, Tiongkok, pada 22 Juni 2024.--getty images


Langit tampak cerah dan biru karena tingkat polusi udara menurun menyusul hujan dalam beberapa hari terakhir dan jarak pandang meningkat di kota tersebut, pada 4 Agustus 2024 di Noida, India.-Hindustan Times-getty images

BACA JUGA: Hujan Bisa Luruhkan Polusi Udara, tapi Pertumbuhan Awan Hujan Kecil Sekali

Penurunan polusi udara di Asia Selatan berkontribusi pada penurunan polusi udara global sebesar 9 persen. Meskipun di beberapa wilayah lain kualitas udara kian memburuk. 

Di Timur Tengah dan Afrika Utara, misalnya, konsentrasi polusi udara meningkat sebesar 13 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Laporan ini juga menyoroti masalah kurangnya data kualitas udara di banyak negara.

Yang itu menghambat pembuatan dan implementasi kebijakan yang efektif. Direktur Program Udara Bersih EPICChrista Hasenkof mengatakan, negara-negara tercemar dengan sedikit atau tidak memilki data kualitas udara sering kali jatuh ke dalam siklus buruk.

BACA JUGA: KTT ASEAN KE - 43 Bahas Berbagai Isu: Mulai Transaksi Keuangan Regional, Perdamaian dan Penanggulangan Polusi Udara

Kurangnya data menyebabkan kurangnya perhatian atau investasi kebijakan dalam masalah ini yang memperkuat sedikit permintaan untuk data. Pada awal tahun ini EPIC meluncurkan dana sebesar 1,5 juta Euro.

Atau sekitar Rp 23,1 miliar untuk membiayai pemasangan monitor kualitas udara yang menyediakan data terbuka di seluruh dunia. Meskipun dampaknya besar pada kesehatan manusia, polusi udara masih menerima pendanaan yang relatif sedikit. 

Di beberapa negara dengan tingkat polusi udara tertinggi. Seperti di Afrika, polusi udara merupakan ancaman yang lebih serius terhadap harapan hidup daripada HIV/AIDS, penyakit tropis, malaria, atau masalah air, sanitasi, dan kebersihan.

BACA JUGA: Upaya Kurangi Sumber Polusi, Gerakan Pemerintah Menguji Emisi Gas Buang Kendaraan 

Namun, laporan tersebut juga menyoroti beberapa kemajuan positif, termasuk upaya Tiongkok yang berhasil mengurangi polusi udara. Tiongkok telah mengambil langkah-langkah termasuk membatasi jumlah mobil di kota-kota besar. 

Selain itu mereka dapat mengurangi kapasitas industri berat dan melarang pembangkit listrik tenaga batu bara baru di wilayah tertentu. Sejak 2013, Tiongkok telah berhasil mengurangi polusi udara hingga 41 persen. Itu memungkinkan peningkatan harapan hidup rata-rata dua tahun bagi warganya.

Namun, polusi di Tiongkok masih lima kali lebih tinggi dari pedoman WHO. Manfaat dari langkah-langkah ini belum merata di seluruh wilayah. Kualitas udara tetap buruk di beberapa provinsi besar dan di beberapa prefektur. Bahkan meningkat sejak 2013. (*)

*) Mahasiswa Politeknik Negeri Malang, peserta Magang Reguler di Harian Disway

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: agence france-presse