GIIAS Surabaya 2024 Perkuat Posisi Jatim di Industri Otomotif Nasional

GIIAS Surabaya 2024 Perkuat Posisi Jatim di Industri Otomotif Nasional

Pj Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono saat membuka GIIAS Surabaya 2024 di Grand City Convex, Rabu, 28 Agustus 2024.-Boy Slamet/Harian Disway -

“Nantinya kalau masyarakat mulai siap dan infrastruktur penunjang kendaraan listrik sudah memadai, Honda pun sudah siap. Sudah memiliki mobil dengan teknologi yang full listrik,” katanya lagi.

BACA JUGA:GIIAS Surabaya 2023 Pecah Rekor: Mobil Listrik Makin Diminati

BACA JUGA:GIIAS Surabaya 2023 Pecahkan Rekor Jumlah Pengunjung

Saat ini, Honda baru memasarkan mobil jenis Hybrid. Teknologi ini baru disematkan di mobil type Honda CR-V dan Honda Accord. “Dua tipe ini tahun ini tahun ini sampai Juli kemarin sudah terjual 400 unit,” ungkapnya.

Secara keseluruhan, penjualan mobil Honda di Jawa Timur di semester satu 2024 sebanyak 6.600 unit. Sebenarnya, ia mengakui penjualan tahun ini di Jatim angkanya menurun hampir 15 persen.

Namun secara nasional, penjualan Honda ini mengalami pertumbuhan sebesar 1,95 persen. 

“Honda Brio ini tipe yang paling diminati masyarakat. Karena, desain interior dan eksteriornya yang banyak disukai masyarakat. Serta harganya yang sangat terjangkau. Jadi, ini masih menjadi penopang penjualan mobil Honda di pasar Indonesia,” terangnya.

BACA JUGA:Ini Mobil Listrik Primadona Honda dan Nissan di GIIAS Surabaya 2023

BACA JUGA:DFSK Seres E1 Jadi Tandingan Wuling Air EV di GIIAS Surabaya 2023

Ia mengungkapkan, tahun lalu, di GIIAS Surabaya, brand ini mengeluarkan 533 Surat Pemesanan Kendaraan (SPK). Angka itu sangat jauh dari target yang mereka buat saat itu, yakni 300 SPK sepanjang GIIAS Surabaya 2023.


Plt. Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian, Putu Juli Ardika, juga menyebutkan bahwa acara pameran seperti GIIAS 2024 ini sangat membantu meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai p-Kemenperin-

“Di GIIAS tahun ini, kami memang tidak memberikan target yang tinggi. Hanya 200 SPK saja. Tapi nggak tau ini respons masyarakat seperti apa. Biasanya sih kita over dari target,” ungkapnya.

Target yang rendah itu dikarenakan mereka baru saja membuat kegiatan bersama salah satu bank swasta.

Di event itu, mereka berhasil mengeluarkan 130 SPK. “Karena itu, kami tidak memberikan target yang besar untuk GIIAS tahun ini,” bebernya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: