Alumni Ubaya Ciptakan Inovasi Popok Bayi Ramah Lingkungan dari Pelepah Pisang dan Daun Sirih

Alumni Ubaya Ciptakan Inovasi Popok Bayi Ramah Lingkungan dari Pelepah Pisang dan Daun Sirih

(dari kiri) Jeselyn Angelia Soeryawinata, Nathasia Jasmine Benhady, Evelyn Darsono, Alumni Fakultas Teknobiologi Jurusan Biologi Universitas Surabaya yang membuat popok bayi dari pelepah pisang dan daun sirih.-Mohammad Nurwahyudi-Harian Disway

“Proses optimasi membutuhkan waktu yang lumayan lama, karena kami harus menemukan proses dan komposisi yang tepat,” ujar Jeselyn. Meski begitu, popok mereka berhasil lolos dari pengujian yang mereka lakukan.

Popok konvensional lain biasanya menggunakan bahan bernama Super Absorbent Polymer (SAP) yang bisa menyerap  banyak cairan, tapi membuat popok membesar dan berat saat penuh.

“Kami mengganti SAP dengan pelepah pisang. Meski daya serapnya bagus, popok akan tetap ringan walau sudah penuh,” jelas Natashia.

Popok Nawasena telah diuji sesuai standar SNI dengan dua parameter. Yaitu, kebocoran eksternal dan daya serap. Hasil uji menunjukan popok itu memenuhi standar SNI kebocoran Eksternal.

BACA JUGA:Jalan Sehat Wujud Sinergi Pemkot Surabaya Dengan Paguyuban Jukir Surabaya Hilangkan Stereotip Negatif Tehadap Jukir

BACA JUGA:Gig on the Green Pertama di Surabaya! Meriahkan Reuni Alumni Australia dan Perayaan Hubungan Diplomatik

Selain itu, popok Nawasena juga dapat menyerap hingga delapan kali berat awal popok, sedangkan standar SNI hanya tiga kali berat awal. Popok itu juga dibandingkan dengan popok pasaran lain. Hasilnya, popok Nawasena sudah terbukti kualitasnya.

Natashia menjelaskan sedikit mengenai proses pembuatan popok Nawasena. Pertama, mereka perlu mengumpulkan pelepah pisang, kemudian memisahkan pelepahnya, mencucinya, dan dipotong kecil-kecil.

Setelah itu, pelepah pisang lalu dikeringkan, bisa dengan panas sinar matahari atau oven. Setelah kering dan tidak ada air tersisa, pelepah pisang diolah diberi cairan khusus untuk delignifikasi atau melunakkannya. Setelah lunak lalu dicuci dan diblender.

Hasil blender dicetak menjadi lembaran dan dikeringkan lagi. Hasilnya kemudian menjadi lapisan penyerap di popok Nawasena.

BACA JUGA:Thrift Market Harian Disway X ARTi Hari Kedua Sukses Digelar, Pengunjung beri Tanggapan Positif

BACA JUGA:Magang Seru sebagai Social Media Specialist di Harian Disway


Potret isi popok bayi dari pelepah pisang dan daun sirih.-Mohammad Nurwahyudi-Harian Disway

Seluruh proses pembuatan popok memakan waktu 1-2 hari. Namun, untuk keseluruhan proses optimasi inovasi itu dari awal hingga akhir, memakan waktu 3 bulan.

Evelyn dan teman-teman berharap inovasi popok itu bisa terus dikembangkan dan dipasarkan lebih luas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: