10 Tahun Jokowi Memerintah dengan Rapor Biru, LSI Denny JA Catat Indeks Kebebasan Ekonomi Indonesia Meningkat
Terhitung selama sepuluh tahun pemerintahan Jokowi sejak 2014 hingga 2024, Indonesia mengalami berbagai perubahan di berbagai sektor. Berdasarkan hal itu, LSI Denny JA menyimpulkan bahwa Jokowi dinilai berhasil dalam indeks ini. -Raka Deny-
Mengukur perlindungan hak milik, integritas hukum, dan ketegasan dalam penegakan hukum. Negara yang sistem hukumnya kuat cenderung memiliki kebebasan ekonomi lebih tinggi karena perlindungan yang baik terhadap hak milik individu dan kontrak bisnis.
2. Government Size
Mengukur seberapa besar peran pemerintah dalam ekonomi, terutama terkait dengan pengeluaran publik dan tingkat perpajakan. Semakin besar peran pemerintah dalam pengaturan ekonomi, semakin rendah kebebasan ekonomi.
3. Regulatory Efficiency
Mengukur efisiensi regulasi, termasuk kemudahan memulai bisnis, fleksibilitas pasar tenaga kerja, dan kebebasan moneter. Regulasi yang berlebihan sering kali menghambat pertumbuhan usaha dan inovasi.
BACA JUGA: 1 Dekade Pemerintahan Jokowi: Lebih 255 Ribu Tanah Wakaf Tersertifikasi dan 1.200 KUA Direvitalisasi
4. Open Markets
Mengukur kebebasan perdagangan, kebebasan investasi, dan kebebasan keuangan. Semakin terbuka suatu negara terhadap perdagangan internasional dan investasi asing, semakin tinggi tingkat kebebasan ekonominya.
Analisis Indeks Kebebasan Ekonomi
Peningkatan mencerminkan keberhasilan Jokowi dalam meningkatkan kebebasan ekonomi melalui reformasi di berbagai sektor. Salah satu faktor utama yang berkontribusi pada peningkatan ini adalah serangkaian reformasi ekonomi oleh pemerintah Jokowi.
Jokowi berfokus pada penyederhanaan regulasi dan mempermudah perizinan usaha melalui berbagai program seperti Online Single Submission (OSS) yang memungkinkan pelaku bisnis mengurus perizinan secara daring.
BACA JUGA: Jokowi Minta Tambahkan Tempat Tidur Pasien di RSUD Kefamenanu
Langkah ini sangat meningkatkan efisiensi regulasi dan mempercepat proses investasi.Selain itu, Jokowi juga mendorong investasi asing dengan membuka sektor-sektor strategis yang sebelumnya tertutup atau terbatas bagi investor asing.
Seperti sektor infrastruktur dan teknologi. Kebijakan ini berhasil meningkatkan aliran modal asing ke Indonesia, memperkuat infrastruktur, dan menciptakan lapangan kerja baru. Meski ada peningkatan yang signifikan, ada yang perlu diperhatikan.
Ada beberapa kelemahan dalam kebijakan ekonomi Jokowi yang tercermin dalam Indeks Kebebasan Ekonomi. Salah satunya birokrasi yang masih lambat dan kompleks juga menjadi tantangan bagi pelaku bisnis, terutama di tingkat lokal.
Peningkatan mencerminkan keberhasilan Jokowi dalam meningkatkan kebebasan ekonomi melalui reformasi di berbagai sektor. Salah satu faktor utama yang berkontribusi pada peningkatan ini adalah serangkaian reformasi ekonomi oleh pemerintah Jokowi. --LSI Denny JA
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: