Kementerian PUPR Gandeng Tiongkok Bikin Tanggul Laut di Indonesia

Kementerian PUPR Gandeng Tiongkok Bikin Tanggul Laut di Indonesia

Menteri PUPR (keempat dari kanan) didampingi Perekayasa Ahli Utama Kementerian PUPR Arie Setiadi , Stafsus Firdaus Ali dan sebelah menteri pupr,Jubir Endra Atmawijaya.-Kementerian PUPR-

Selain sebagai pemecah gelombang, struktur itu juga dapat digunakan untuk perlindungan tebing sungai dan bahkan sedang dikembangkan untuk mendukung instalasi kincir angin.

Perekayasa Ahli Utama Kementerian PUPR Arie Setiad menekankan pentingnya proyek ini, terutama bagi wilayah Pantai Utara Jawa yang mengalami penurunan tanah hingga 15-16 cm per tahun.

BACA JUGA:Basuki Hadimuljono Akhiri Karier di Kementerian PUPR, Fokus Mengajar di Masa Pensiun

BACA JUGA:PUPR Perbanyak Embung di IKN Untuk Wisata dan Bantu Turunkan Suhu

Penurunan itu mengancam sebagian besar wilayah pesisir, yang diperparah dengan kondisi tanah lunak yang signifikan di daerah tersebut.

Saat ini, investigasi batimetri sedang dilakukan melalui metode echo sounding untuk pengumpulan data dalam perancangan tanggul laut sepanjang 22 km dari Bekasi hingga Tangerang.

Proyek tersebut dirancang untuk terintegrasi dengan infrastruktur transportasi, di mana tanggul laut tersebut juga akan berfungsi sebagai jalan raya guna mengurangi kemacetan di Jakarta. Sekaligus sebagai bendungan estuari untuk penyimpanan air tawar.

BACA JUGA:Kementerian PUPR Gelar Pembinaan untuk Pekerja Konstruksi IKN, Wajib Penuhi Standard!

Namun, sebelum proyek ini bisa dilaksanakan, Arie menekankan perlunya perbaikan sanitasi di wilayah tersebut. Mengingat ada 13 sungai yang bermuara di kawasan pesisir yang akan dilindungi oleh tanggul laut.

"Kita harus memastikan tanggul ini tidak berubah menjadi septic tank," ujar Arie, menekankan pentingnya upaya mitigasi polusi dari limbah sungai sebelum proyek dimulai.


Infrastruktur pengaman pantai di Pantai Gelora, Sumbawa, NTB, telah selesai dibangun oleh Kementerian PUPR. Proyek ini bertujuan melindungi masyarakat pesisir dari ancaman gelombang laut dan abrasi, memberikan perlindungan jangka panjang bagi wilayah pesi-Kementerian PUPR-

Presiden NHRI Dai Liqun menyambut baik peluang kerja sama ini dan berterima kasih atas kepercayaan yang diberikan oleh Kementerian PUPR. "Kami siap menindaklanjuti hasil pertemuan ini dan segera bergerak ke tahap berikutnya," tutup Dai Liqun.

Kerja sama antara PUPR dan NHRI diharapkan dapat mempercepat pengembangan infrastruktur pesisir di Indonesia, memperkuat ketahanan terhadap ancaman bencana alam, serta memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat pesisir.

*) Mahasiswa Politeknik Negeri Malang, Peserta program magang reguler Harian Disway 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: rilis pupr i 25 september 2024